PASUNDAN EKSPRES – Beberapa malam ini, suhu dingin menerjang wilayah Subang dan sekitarnya, bahkan tidak hanya Subang, beberapa daerah di Jawa Barat juga dilaporkan mengalami suhu yang sama, dingin.
Apa yang menjadi suhu udara teramat dingin, terlebih jika malam hari? Ini penjelasan Kepala BMKG Kota Bandung.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Teguh Rahayu, telah mengungkapkan bahwa suhu dingin yang akhir-akhir ini melanda Jawa Barat, termasuk Subang, Lembang, dan Bandung juga sekitarnya adalah sebuah fenomena alami.
Baca Juga:Skull Island: Petualangan Mengejutkan di Pulau Tengkorak, Serial Animasi Baru di NetflixMushoku Tensei Jobless Reincarnation, Sebuah Epik Fantasi yang Menggugah Semangat
Beliau menjelaskan bahwa fenomena ini sering terjadi pada bulan Juli hingga Agustus setiap tahunnya.
Selama lima hari terakhir, BMKG mencatat adanya variasi suhu yang cukup signifikan di Kota Bandung dan wilayah Lembang.
Namun, wilayah Lembang ternyata mengalami peningkatan suhu dingin yang lebih ekstrem dibandingkan dengan Kota Bandung.
Data yang dikumpulkan BMKG menunjukkan bahwa pada tanggal 14 Juli, suhu di Kota Bandung mencapai 19 derajat Celsius, sementara di Lembang hanya 16,8 derajat Celsius.
Pada tanggal 15 Juli, suhu di Bandung mencapai 19,9 derajat Celsius, sedangkan di Lembang mencapai 16,8 derajat Celsius.
Pada tanggal 16 Juli, suhu di Kota Bandung mencapai 20 derajat Celsius, sedangkan di Lembang mencapai 16,8 derajat Celsius.
Kemudian, pada tanggal 17 Juli, suhu di Kota Bandung mencapai 19,4 derajat Celsius, sedangkan di Lembang mencapai 16,2 derajat Celsius.
Baca Juga:Realme 11 Pro: Teknologi Terbaru dengan Spesifikasi Menggoda Seperti DiaSpesifikasi dan Harga Realme 11 Pro Series 5G, Beli Ini Dijamin Kamu Gal akan Ketinggalan
Terakhir, pada tanggal 18 Juli kemarin, suhu di Kota Bandung mencapai 17 derajat Celsius, sedangkan di Lembang hanya mencapai 15,4 derajat Celsius.
“Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan pada hari ini, yaitu mencapai 17 derajat Celsius. Nilai Suhu minimum normal pada bulan Juli adalah 18,2 derajat Celsius, dan pada Agustus nilainya 17,5 derajat Celsius,” ujar Teguh dalam pesan singkat yang dikirimkan pada Rabu (19/7/2023).
Menurut Teguh, suhu dingin ekstrem cenderung terjadi saat musim kemarau, terutama di malam hari. Hal ini karena siang hari mendapat paparan sinar matahari maksimal karena tidak tertutupi oleh awan.
Akibatnya, permukaan bumi akan menerima radiasi maksimal. Namun, pada malam hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan dilepaskan secara maksimal karena tidak ada awan yang menghalangi.