Cara Menggunakan Google Trends Untuk Riset Produk dan Pasar Terlaris

Cara Menggunakan Google Trends Untuk Riset Produk dan Pasar Terlaris
Cara Menggunakan Google Trends Untuk Riset Produk dan Pasar Terlaris(Pixabay)
0 Komentar

 

Mencari Topik Yang Rame Menggunakan Google Trends

Sebelum melakukan riset produk, pelaku bisnis perlu menentukan target pasarnya terlebih dulu.

Target pasar dapat membantu pelaku bisnis untuk fokus dalam melakukan riset produk, hingga nantinya memulai proses produksi dan pemasaran produk.

  • Setelah itu, lakukan langkah-langkah berikut ini:

Pertama, pelaku bisnis dapat mengunjungi beberapa marketplace tertentu.

Baca Juga:Daftar Tempat Wisata di Bogor yang Wajib Anda KunjungiMencari Topik Yang Rame Menggunakan Google Trends

Cara ini, dilakukan guna melihat produk seperti apa yang paling laris di tempat jual beli online, berdasarkan kategori produk yang
sesuai dengan target pasar.

“Sebagai contoh: pelaku bisnis menyasar target wanita dewasa.”

Setelah melakukan riset produk di berbagai marketplace,

diketahui:

  1. Produk terlaris di marketplace A adalah tas selempang,
  2. marketplace B undangan pernikahan,
  3. marketplace C masker wajah,
  4. dan marketplace D kuas masker silikon.
Langkah selanjutnya bandingkan produk terlaris dari masing-masing marketplace menggunakan layanan Google Trends.

Cara ini dilakukan karena riset dari marketplace saja tidak cukup,

Google Trends dapat menunjukkan produk terlaris secara keseluruhan, dari seluruh marketplace yang ada.

Pelaku bisnis dapat melakukan filter sesuai dengan informasi yang diinginkan.

Untuk riset produk, dapat mengatur filter penelurusan menjadi Google Shopping”.

Selanjutnya Google Trends akan menampilkan grafik perbandingan tren masing-masing produk,

dari waktu ke waktu, yang masuk pada mesin pencari Google.

Dari hasil penelusuran tersebut, pelaku bisnis dapat menentukan sendiri produk mana yang akan diproduksi dan dipasarkan,

yang berpotensi banyak meraup keuntungan.

Mempelajari tren produk merupakan langkah tepat sebelum mulai memproduksi dan memasarkan produk,

baik secara online mau pun offline.

Dengan begitu, risiko kerugian karena sepinya peminat produk dapat dihindarkan.

Semooga bermanfaat (kas)

0 Komentar