“Yang akhirnya, saya berpikir karena lahan yang sangat terbatas, tidak mungkin lagi untuk bisa menampung jumlah santri yang datang, yang sangat antusias mendaftar ke pondok kami,” ucapnya.
Dirinya bertemu dengan Ketua Yayasan Ade Supriadi dan menceritakan visi misinya terkait program-program tahfidzul quran, salah satunya yaitu satu kecamatan satu penghafal alquran. Sampai dengan hari ini, pihaknya sudah melahirkan 100 hafidz/hafidzah termasuk yang saat ini diwisuda yaitu sebanyak 14 orang. Ia menambahkan, saat ini di setiap kecamatan sudah hampir merata terdapat penghafal Al-Quran.
“Mudah-mudahan ini menjadi aset Kabupaten Garut, untuk menjadi wasilah membuka pintu rohmat, barokah, dan hidayah Allah SWT,” ujarnya. (humaspemkab.Garut/UPI)