SUBANG-Jaringan gas (Jargas) yang terpasang di tiap rumah dan menyala secara otomatis, segera diterapkan PT SEA (Subang Energi Abadi) di jalur Kota Subang. Renananya Jargas akan mengincar pelanggan komersil, yang nantinya sambungan pipa akan tertanam di jalur jalan Sukamelang – Otista Subang.
Dengan harga yang berbeda dibandingkan dengan pelanggan Sambungan Rumah (SR), Jargas yang akan terpasang membutuhkan biaya hingga puluhan miliar.
Direktur Operasional PT Subang Energi Abadi, Mudofir mengatakan, setelah 9.880 sambungan rumah terpasang di daerah Cigadung, Cidahu, Dangdeur, dan Karanganyar dibiayai oleh APBN atau subsidi, pihaknya melihat potensi untuk pemasangan Jargas tidak bisa tercover oleh anggaran dari pemerintah pusat lagi, sehingga harus dilakukan secara mandiri.
Baca Juga:Bupati Ruhimat Perintahkan Kades Antisipasi El Nino, Jaga Produksi Padi Subang13 Desa Bakal Gelar Pilkades Serentak 22 Oktober 2023
PT SEA menggandeng investor untuk membangun jaringan gas secara mandiri walaupun untuk pengerjaannya akan menelan biaya yang besar. “Investornya sudah ada, dan telah finalisasi, mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terealisasi,” ujarnya.
Mudofir mengklaim, pengerjaan akan dilakukan dengan target 5.000 sambungan, dengan titik mulai dari Cilameri hingga Otista.
Ia menjelaskan, untuk sambungan Jargas komersil tentu dari harga akan berbeda, semisal di harga subsidi per meter kubik Rp5.000, maka di harga komersil menjadi Rp10.000 per meter kubik.
Dijelaskannya, fisibility studies sudah dilakukan, sehingga pihaknya meyakini jargas Komersil tersebut bisa di laksanakan di tahun ini. “Biaya puluhan miliar. Besar memang, apalagi ini kan dilakukan secara mandiri,” tukasnya.
Pedagang di seputar jalur Jalan Otista, Cahya mengatakan, pernah melihat pihak PT. SEA melakukan pemetaan untuk penanaman sambungan. “Katanya mau ada jargas di jalur ini, mungkin targetnya pelaku usaha,” jelasnya.(ygo/ery)