KAB. GARUT – Radio Komunitas RASI 107,8 FM Cisewu Garut kembali mencetak prestasi gemilang dengan dipercaya kembali oleh Asosiasi Penyiar Radio Komunitas Internasional (AMARC) untuk program pelatihan produksi. Minggu (08/06/2023)
Setelah sukses menjadi peserta pelatihan peningkatan kapasitas penyiaran yang berani pada tahun 2022, kali ini RASI FM bersama komunitas radio dari berbagai negara Asia-Pasifik menambah kesempatan untuk meningkatkan kemampuan produksi melalui kerja sama pelatihan yang lebih dalam.
Dalam pertemuan internasional, Maret Tahun 2023, yang disiarkan oleh perwakilan komunitas radio dari India, Bangladesh, Nepal, Timor Leste, dan india, Radio RASI FM mewakili bangsa dengan bangga. Dalam kerja sama ini, fokus utama adalah pengembangan produksi siaran yang lebih kreatif, termasuk pembuatan Layanan Iklan Masyarakat, fitur, dan radio drama.
Baca Juga:Proposal Kegiatan 17 Agustus 2023 Doc Lengkap PDF, Contoh Simpel Lihat di SiniCerita Toto Hadiyanto, Pembuat Wayang Golek dari Kota Bandung
Menariknya, program pelatihan tahun ini menghadirkan pendekatan yang berbeda. Selain produksi audio, RASI FM juga merambah ke dunia video dengan menggagas pembuatan film pendek.
Pimpinan Radio RASI FM Cisewu Garut Latief Rochyana menjelaskan, film pendek berjudul “Mapay Lembur” dengan durasi 15-20 menit ini merupakan inovasi yang luar biasa.
Cerita film diangkat dari naskah drama radio yang sudah diproduksi sebelumnya, dan menggambarkan perjuangan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi selama dan pasca pandemi COVID-19, terutama mereka yang berprofesi sebagai buruh tani dan pedagang sayur keliling.
“Film tersebut mengangkat cerita bagaimana ekonomi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 dan bagaimana mereka bangkit pada pasca pandemi COVID-19,” katanya, Minggu (6/8/2023).
Para pegiat dan penyiar Radio RASI FM berperan ganda dalam produksi film ini, dari skenario, penyutradaraan, hingga penyuntingan. Menariknya, para pemeran dalam film ini merupakan sosok-sosok yang akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Cisewu, meskipun mereka bukan berasal dari latar belakang perfilman.
“Alhamdulillah mereka bisa memerankannya dengan baik, alih-alih sebelum pelaksanaan produksi kami pun terlebih dahulu menerjunkan mereka ke masyarakat untuk mendengarkan bagaimana dan apa yang dihadapi warga buruh dan pedagang kecil sepanjang pandemi dan panca pandemi ini,” ucapnya.
Antusiasme terhadap film pendek “Mapay Lembur” berdurasi 15-20 menit ini tidak hanya terasa di tingkat lokal. Kabar baiknya adalah film ini direncanakan akan tayang perdana di Bangkok, Thailand, dalam pembukaan Konferensi AMARC 2023 pada bulan September mendatang.