SUBANG– SDN Ciheuleut merupakan salah satu sekolah yang memiliki kesenian sisingaan sebagai ekstrakulikuler wajib. SDN Ciheuleut beralamat di Jl. Dangdanggula Komplek BTN, Pasirkareumbi, Kecamatan Subang.
SDN Ciheuleut memiliki 10 orang tenaga pendidik dan 202 siswa dengan 7 rombongan belajar. Tahun ini ada sekitar 42 siswa baru yang dibagi dengan dua kelas.
SDN Ciheuleut memiliki ekstrakulikuler wajib, salah satunya sisingaan. Sisingaan adalah sebuah kesenian yang dinilai sebagai bentuk kreatifitas budaya masyarakat Kabupaten Subang.
Sisingaan adalah simbol bentuk perjuangan masyarakat Kabupaten Subang terhadap penguasa, atau penjajah dari ketertindasan, pada waktu kekuasaan Kerajaan Inggris.
Baca Juga:RPH-R Bersertifikat NKV Halal dan HigienisJatuh Dari Motor, Koko Satrio Dibacok hingga Tewas Jadi Korban Tawuran Pelajar
Kesenian ini menggunakan media tandu yang diangkat oleh 4 orang dan di atasnya ditunggangi 1 orang yang umumnya oleh seorang anak kecil. Kesenian ini dimainkan dengan musik, sehingga para pengangkat tandu melakukanya dengan gerakan tarian.
Awal mula keberadaan kesenian sisingaan di Kabupaten Subang berawal dari kegiatan ritual masyarakat yang akan menyunat anak laki-laki, dengan cara dihibur terlebih dahulu, diarak keliling kampung menggunakan kursi yang dihias atau disebut jampana.
Berdasarkan perubahan waktu dan zaman, seiring pergeseran fungsi dan bentuk kreatifitas masyarakat, jampana mengalami perubahan pada bentuk menjadi patung singa bongsang.
SDN Ciheuleut sendiri selalu mengadakan acara kesenian sisingaan dua minggu sekali. “Kita mengadakan Kesenian dua minggu sekali selang-seling. Itu sudah beberapa kali ditampilkan setiap kegiatan. Misal kalau ada tamu, kita siap untuk mementaskan Sisingaan,” ungkap Kepala Sekolah SDN Ciheuleut, Suharya.
Suharya mengungkapkan, SDN Ciheuleut berencana untuk membuat gazebo untuk sisingaan dan pentas seni lainnya dengan bantuan masyarakat, orang tua murid, dan para donatur.(fsh/ysp)