SUBANG-Inilah sosok Novia Wulandari SPd kepala sekolah muda SDIT Ibnu Khaldun. Lahir di Subang, 30 Agustus 1987. Di usianya yang masih 35 tahun, ia sudah menjabat sebagai kepala sekolah selama lima tahun dari 2019 sampai sekarang.
Novia Wulandari sejak kecil tinggal di Gardujati Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Sumedang tepatnya di SMA Situ Raja. Lalu dilanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu S1 UPI PGSD di Sumedang.
Setelah lulus pendidikan S1 dan menikah ia tidak langsung bekerja sebagai guru, banyak penolakan demi penolakan yang ia terima dari sekolah negeri dengan alasan guru di sekolah negeri tersebut penuh.
Baca Juga:Pria Bethel Indonesia Sumbang Darah di Hari KemerdekaanDLHK Tagih Retribusi Sampah ke PT. VIM, Tarik Iuran Pedagang Tapi Tidak Setor
Seiring berjalannya waktu ia ditawari oleh teman nya untuk mengajar di salah satu SD swasta. Sebelum menjadi kepala sekolah ia merupakan guru pendamping.
“Sebelumnya saya sebagai guru pendamping, kemudian jadi wali kelas dan dapet tugas tambahan jadi Wakasek kesiswaan dan diangkat menjadi kepala sekolah tahun 2019,” tutur Novia Wulandari.
Suka duka telah dilalui Novia selama menjabat kepala sekolah. Menurutnya banyak suka duka, pelajaran dan hikmah yang diambil selama menjadi kepala sekolah, dikarenakan perlu mempunyai jiwa kepemimpinan. Juga di sekolah banyak guru-guru yang lebih senior darinya.
Selain menjabat sebagai kepala sekolah, ia juga merupakan guru praktik angkatan ke-6. Perestasi demi perestasi di raih oleh SDIT Ibnu Khaldun baik dari akademis maupun non akademis selama ia menjabat kepala sekolah.
“Harapannya semoga SD IT Ibnu Khaldun bisa lebih baik, dari segi SDM maupun fasilitas,” katanya.(acp/ysp)