PURWAKARTA-Peristiwa teror bom molotov yang terjadi di Yayasan Ibnu Sina Al-Qonun, menaungi SDIT dan SMPIT Ibnu Sina, yang berlokasi di Jalan Kapten Halim, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, dipastikan tidak berkaitan dengan Pilpres 2024 mendatang. Hal itu diungkapkan Pengurus Yayasan Ibnu Sina Al-Qonun, Ustaz Jafar Joban saat saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Rabu (1/11)
“Dipastikan tidak ada kaitannya dengan Pilpres dan Pemilu 2024. Kami netral, bisa dilihat di bangunan sekolah tidak ada banner atau barang yang berbau kampanye,” ucapnya.
Selain itu, Jafar mengatakan, peristiwa teror bom molotov itu baru terjadi pertama kali di Yayasan Ibnu Sina Al Qonun. “Semenjak kami berdiri pada 1981 itu tidak ada ancama seperti ini, baru di tahun ini kami mendapatkan ancaman teror bom. Kami pun tidak pernah ada masalah, tapi kenapa terjadi teror bom seperti ini,” katanya.
Jafar menyebutkan, teror diduga bom molotov itu terjadi pada Selasa (31/10), sekitar pukul 22.00 WIB. “Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB malam. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya saja api itu sempat besar dan membakar dedauan dan ranting pohon saja,” kata Jafar.
Baca Juga:Satu Unit Rumah Hangus Terbakar di Subang61 Warga Terima Bantuan Pena Kemensos RI, Guna Peningkatan Embrio Usaha
Dirinya mengatakan, bom molotov yang dilemparkan oleh orang tak dikenal itu jatuh ke lapangan sekolah yang tak jauh dari bangunan SMP Ibnu Sina. “Jadi bom itu dilempar dari luar sekolah, tapi tertahan ranting pohon sehingga jatuh ke lapangan. Untung tidak sampai ke bangunan SMP,” ujar Jafar.
Pantauan di lapangan pada Rabu (1/11) sekitar pukul 10.00 WIB, terlihat pihak kepolisian sedang memeriksa lokasi terjadinya teror bom molotov.
Polisi juga terlihat menghampiri sejumlah warga di sekitar sekolah untuk dimintai keterangan dan mencari tahu diduga pelaku teror bom molotov.
Bhabinkamtibnas Polsek Purwakarta Kota Aiptu Hasanudin menyebutkan, saat ini barang bukti serpihan diduga bom molotov yang terbuat dari kaca sudah diamankan oleh pihak kepolisian. “Selanjutnya, barang bukti ini akan dikirimkan ke Mapolres Purwakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Sebelumnya, tersiar kabar di beberapa grup WhatsApp narasi berjudul Ponpes Ustaz Syahid Joban Dilempar Bom Molotov.