PASUNDAN EKSPRES – Proyek ambisius pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) kembali mendapatkan sorotan tajam setelah Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini memicu kekhawatiran mengenai masa depan proyek yang menjadi andalan pemerintahan Presiden Jokowi tersebut.
Pengunduran diri Bambang dan Dhony tidak terjadi begitu saja. Presiden Jokowi telah memantau kinerja mereka sejak tahun lalu dan hasil evaluasi menunjukkan bahwa kinerja mereka dianggap tidak memuaskan. Salah satu isu utama yang dihadapi adalah kesulitan dalam menarik investor serta hambatan terkait pembebasan lahan, yang menjadi kendala serius dalam percepatan pembangunan IKN.
Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe: Perjalanan Menuju Pengunduran Diri
Bambang Susantono diangkat menjadi Kepala Otorita IKN setelah sebelumnya menjabat sebagai salah satu direktur di Asian Development Bank (ADB). Penunjukan Bambang terjadi setelah pertemuan antara Presiden Jokowi dan Presiden ADB, yang diyakini merekomendasikan Bambang untuk posisi tersebut. Namun, Bambang mengalami berbagai kesulitan dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam menarik investor asing untuk mendanai proyek IKN.
Baca Juga:Kepala Otorita IKN dan Wakil Kepala Otorita IKN Itu Mengundurkan Diri Atau Diundurkan Diri?Detik-Detik Mengerikan di Sampit, Tari Perang dan Teriakan Mistis
Di sisi lain, Dhony Rahajoe, yang berlatar belakang di Sinarmas, menghadapi tantangan birokrasi yang menghambat percepatan pembangunan. Dhony, yang sebelumnya berperan penting dalam pengembangan BSD City, merasa tidak mampu menangani kecepatan dan kompleksitas proyek IKN. Bahkan, sejak Mei 2023, Dhony sudah mengungkapkan keinginannya untuk mundur namun tetap bertahan karena desakan Presiden Jokowi.
Persiapan Upacara 17 Agustus di Tengah Pergantian Pimpinan Otorita IKN
Pengunduran diri keduanya terjadi di tengah persiapan menjelang upacara peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus di IKN. Presiden Jokowi berencana menggelar upacara tersebut di zona inti IKN, namun persiapan infrastruktur pendukung masih jauh dari kata siap. Jalanan yang berlumpur dan fasilitas umum yang belum terbentuk sempurna menjadi masalah utama yang harus segera diatasi.
Seorang reporter dari Tempo, yang saat ini berada di lokasi, melaporkan bahwa hujan deras beberapa hari terakhir membuat akses menuju kawasan inti IKN menjadi sulit. Kondisi jalan yang berlumpur menghambat mobilitas alat berat dan kendaraan lainnya, mengindikasikan bahwa infrastruktur dasar masih belum memadai untuk mendukung acara sebesar upacara 17 Agustus.