SUBANG-Ribuan warga bersama Muspika Pamanukan dan para tokoh masyarakat turut memeriahkan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Pamanukan ke-114.
Perayaan kali ini menjadi yang paling meriah setelah beberapa tahun terakhir hanya diperingati secara sederhana. Rangkaian acara yang telah dimulai sejak beberapa hari sebelumnya mencapai puncaknya pada Rabu (12/6).
Salah satu warga Desa, Toha berharap, agar Pamanukan dapat terus maju dan berkembang menjadi wilayah yang nyaman bagi penduduknya.
Baca Juga:Sekda Herman Suryatman: Jabar Dukung Kebijakan Identitas Kependudukan DigitalSekda Herman Suryatman Bertemu Rektor Unpad, Bahas Berbagai Persoalan dan Tantangan di Jabar
“Mudah-mudahan akan banyak perubahan di Pamanukan yang membawa kemajuan dan kesejahteraan,” tuturnya.
Tokoh masyarakat Pantura, Sudihartono, mengungkapkan bahwa Pamanukan telah berkembang menjadi wilayah dengan pusat perdagangan, ekonomi, serta pertanian.
“Kita berharap tentu hal-hal baik untuk kemajuan Pamanukan di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mulyasari, Hasanuddin Masawi menjelaskan, bahwa Pamanukan sudah ada jauh sebelum Kabupaten Subang terbentuk.
Berdasarkan informasi sejarah, kata Hassanudin, pemerintahan di Pamanukan sudah ada sejak tahun 1910, ditandai dengan berdirinya perusahaan Pamanoekan en Tjiasem Land (P&T Land) yang berdiri pada masa kolonial Belanda di Indonesia.
“Tentunya Pamanukan ini sudah banyak yang tahu dan dikenal, apalagi sebelum ada tol Cipali itu, hilir mudik trans Jawa lewat Pantura dan Pamanukan itu dikenal,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, Kecamatan Pamanukan yang dikenal sebagai Kota Kecil dengan Sejuta Cerita terus mengalami pertumbuhan.
Baca Juga:Sekda Herman Suryatman Buka 2024 Indonesia Aerospace Industry Forum Sekda Herman Dorong Pemda Provinsi Jabar-ITB Perkuat Kolaborasi
Camat Pamanukan, Vino Subriadi menyatakan, bahwa Pamanukan merupakan salah satu daerah tertua di Subang, karena berdirinya lebih dulu dibandingkan Kabupaten Subang yang baru terbentuk pada 5 April 1948.
“Pamanukan terus berkembang sebagai daerah perekonomian dan pusat perdagangan. Masyarakatnya multikultural dan plural. Pamanukan juga daerah penyokong Subang sebagai lumbung padi nasional,” kata Vino.
Dia menyebut, dengan adanya Pelabuhan Patimban, Pamanukan diharapkan akan terus berkembang dan menjadi daerah penyangga di Pantura.
“Kemajuan Pamanukan harus terus dijemput, perkembangan yang ada saat ini di usia Pamanukan yang sudah mencapai 114 tahun,” ujarnya.
Selain untuk memeriahkan HUT Pamanukan ke-114, berbagai acara yang digelar juga bertujuan untuk meningkatkan para pelaku UMKM.