Alasan 10 Juta Gen Z jadi Pengangguran! Pentingnya Keterampilan Komunikasi Tatap Muka di Era Digital Gen Z

Alasan 10 Juta Gen Z jadi Pengangguran! Pentingnya Keterampilan Komunikasi Tatap Muka di Era Digital Gen Z
Alasan 10 Juta Gen Z jadi Pengangguran! Pentingnya Keterampilan Komunikasi Tatap Muka di Era Digital Gen Z
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan terbaru yang mengungkap bahwa sebanyak 9,9 juta penduduk Indonesia berusia 15-25 tahun tidak terlibat dalam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan selama periode 2021-2022. Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997-2012, mendominasi angka tersebut. Dari total jumlah tersebut, perempuan muda lebih banyak yang menganggur, yakni 5,73 juta orang, sementara laki-laki muda yang menganggur mencapai 4,17 juta orang.

 

Menanggapi hasil survei ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan bahwa tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z sebagian besar disebabkan oleh mereka yang sedang dalam masa transisi mencari pekerjaan setelah lulus sekolah atau kuliah. “Itu biasanya mereka yang lebih banyak menganggur sedang mencari pekerjaan, mereka yang lulus sekolah, atau lulus kuliah. Usia 24 tahun itu biasanya sudah lulus S1, sedangkan usia 18 tahun lulus SMA,” ujar Ida, seperti dikutip dari detikFinance pada Selasa (21/5/2024).

 

Lulusan SMK dan Tantangan Ketidaksesuaian Pasar Kerja

 

Ida Fauziyah juga menyoroti bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan penyumbang terbesar angka pengangguran. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan yang diperoleh di sekolah dengan kebutuhan pasar kerja. “Saya kira yang terus didorong pemerintah sekarang, karena pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK karena memang terjadi miss-match,” jelas Ida.

 

Baca Juga:Raffi Ahmad Batalkan Proyek Beach Club di Gunung Kidul, Berikut Klarifikasi Langsungnya dari Instagram!Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024! Cara Cek dan Tautan Akses Hasil dari 40 Kampus Di Indonesia!

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah terus mendorong pendidikan dan pelatihan vokasi yang lebih selaras dengan kebutuhan industri. Ida menegaskan bahwa kolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sangat penting untuk memetakan kebutuhan pasar kerja secara lebih akurat. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 tahun 2022, pemerintah berusaha merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi agar lebih sinkron dengan pasar kerja.

 

Sifat Gen Z dengan Hasil Survey dari Media Internet 

Berdasarkan berbagai penelitian dan laporan yang tersedia di internet, berikut adalah beberapa sifat-sifat Generasi Z (Gen Z) yang sering kali kurang disukai oleh para pembuat lapangan pekerjaan. Sifat-sifat ini bisa menimbulkan tantangan dalam manajemen dan operasional perusahaan:

0 Komentar