Raffi Ahmad Batalkan Proyek Beach Club di Gunung Kidul, Berikut Klarifikasi Langsungnya dari Instagram!

Raffi Ahmad Batalkan Proyek Beach Club di Gunung Kidul, Berikut Klarifikasi Langsungnya dari Instagram!
Raffi Ahmad Batalkan Proyek Beach Club di Gunung Kidul, Berikut Klarifikasi Langsungnya dari Instagram! (potong vidio instagram @Raffinagita1717)
0 Komentar

 

Rencana pembangunan beach club ini menimbulkan reaksi beragam di masyarakat. Sebagian besar masyarakat lokal khawatir bahwa pembangunan ini akan merusak ekosistem karst yang sangat penting bagi keseimbangan lingkungan. Kawasan karst Gunung Sewu dikenal dengan formasi batuan kapur yang unik dan menjadi habitat bagi banyak spesies endemik. Kerusakan pada kawasan ini dapat berdampak jangka panjang terhadap keanekaragaman hayati dan kelestarian lingkungan.

 

Di sisi lain, ada juga yang melihat proyek ini sebagai peluang besar untuk kemajuan ekonomi daerah. Investasi besar seperti ini diharapkan dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal melalui pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bupati Sunaryanta, dalam pernyataannya di TikTok, menekankan bahwa proyek ini dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi baru di Gunungkidul.

 

Klarifikasi dan Pembatalan Raffi Ahmad

 

Menanggapi kontroversi yang terus bergulir, Raffi Ahmad akhirnya memutuskan untuk membatalkan investasinya dalam proyek tersebut. Dalam klarifikasinya, ia menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk menghormati aspirasi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan di kawasan karst Gunung Sewu. “Saya memutuskan untuk menarik diri dari proyek beach club di Gunungkidul. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang kami ambil sejalan dengan kepentingan lingkungan dan masyarakat setempat,” ujar Raffi dalam video klarifikasinya yang diunggah 1 hari yang lalu. 

 

Baca Juga:Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024! Cara Cek dan Tautan Akses Hasil dari 40 Kampus Di Indonesia!Cerita Horor Part 3: Kisah Mistis di Kos Bekas Lokasi Prostitusi di Surabaya

Pembatalan ini mendapat berbagai respons dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi keputusan Raffi Ahmad sebagai langkah yang bijak dan menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Namun, ada juga yang menyayangkan pembatalan ini karena mereka melihatnya sebagai peluang yang hilang untuk pembangunan daerah.

 

 

Kepala DLH Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono, menggarisbawahi pentingnya kajian lingkungan yang menyeluruh sebelum melaksanakan proyek-proyek besar di kawasan sensitif seperti bentang alam karst. Kajian lingkungan ini tidak hanya sebatas formalitas, tetapi harus benar-benar diterapkan untuk memastikan bahwa pembangunan tidak merusak lingkungan. Amdal, UKL-UPL, dan SPPL adalah beberapa instrumen penting yang harus diperhatikan.

0 Komentar