PASUNDAN EKSPRES – Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sebuah topik yang cukup sensitif namun penting, yaitu mengenai keabsahan nasab para Habaib di Indonesia yang diklaim sebagai keturunan Rasulullah SAW.
Nasab Para Habaib di Indonesia Menurut Guru Gembul
Kajian Ilmiah oleh Imaduddin Utsman
Seorang ulama dari Banten, baru-baru ini melakukan penelitian mendalam terhadap silsilah para Habaib di Indonesia.
Setelah menelaah sembilan kitab silsilah serta beberapa kitab pendamping lainnya, beliau menyimpulkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa silsilah para Habaib tersebut terputus dan tidak valid.
Baca Juga:Menelusuri Nasab Para Habaib di Indonesia, Benarkah Keturunan Rasulullah SAW20 Game Simulasi Seru dan Gratis di Steam yang Wajib Dicoba!
Oleh karena itu, beliau menyarankan agar para Habaib melakukan tes DNA untuk membuktikan keaslian garis keturunan mereka.
Tanggapan Habib Bahar bin Smith
Tanggapan keras datang dari Habib Bahar bin Smith. Beliau menyatakan kesediaannya untuk melakukan tes DNA, tetapi dengan dua syarat yang salah satunya adalah membongkar makam Nabi Muhammad SAW dan mengambil sampel darahnya untuk dicocokkan dengan DNA beliau.
Ini tentu saja menimbulkan kontroversi karena dalam Islam, membongkar makam Nabi Muhammad dan mengambil sampel darahnya adalah bentuk penistaan yang tidak dapat diterima.
Kasus Najwa Shihab
Sebagai contoh, pada tahun 2019, Najwa Shihab, yang juga berasal dari keluarga Habaib, melakukan tes DNA yang dilakukan oleh pakar genetika, Dr. Herawati Sudoyo.
Hasil tes menunjukkan bahwa hanya sekitar 2,2% dari DNA Najwa yang berasal dari keturunan Arab, sedangkan sebagian besar DNA-nya berasal dari Asia Selatan dan Afrika Utara.
Ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang keaslian klaim keturunan Rasulullah.
Penelusuran Sejarah Silsilah
Penelusuran sejarah menunjukkan bahwa nasab keluarga Al-Ba’alawi, yang banyak Habaib di Indonesia mengklaim sebagai keturunannya, berasal dari Ahmad Al-Muhajir, seorang keturunan Imam Jafar As-Sadiq yang hijrah ke Hadramaut, Yaman.
Namun, menurut Imaduddin Usman, tidak ada catatan yang menyebutkan keberadaan keturunan Ahmad Al-Muhajir yang bernama Ubaidillah sebelum abad ke-17 atau ke-18. Hal ini menimbulkan keraguan terhadap kesinambungan silsilah tersebut.
Baca Juga:5 Rekomendasi HP Gaming Terbaik 2024M-Banking BCA Tidak Bisa Transfer, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kalkulasi Generasi
Dari sudut pandang kalkulasi generasi, ada ketidaksesuaian yang mencolok.