PASUNDAN EKSPRES – Proses kelahiran Brigade Mobil (Brimob) adalah sebuah kisah panjang yang dimulai pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, tepatnya antara tahun 1943 dan 1944.
Ketika itu, Jepang yang tengah berperang dalam Perang Asia Timur Raya, memerlukan tenaga cadangan yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas tinggi. Maka, lahirlah Tokubetsu Keisatsu Tai pada April 1944.
Sejarah Brimob, Dari Tokubetsu Keisatsu Tai Hingga Brigade Mobile
Tokubetsu Keisatsu Tai, yang bisa diterjemahkan sebagai Pasukan Polisi Khusus, terdiri dari polisi muda dan pemuda polisi yang ditempatkan di setiap karesidenan di Jawa, Madura, dan Sumatera.
Baca Juga:Cara Memperbaiki Sablon Baju yang RusakTempat Download Buku Pelajaran Sekolah Gratis
Mereka tidak hanya dilengkapi dengan persenjataan yang lebih baik daripada polisi biasa, tetapi juga diberi pendidikan dan latihan kemiliteran langsung dari tentara Jepang.
Tidak heran, jika pasukan ini dikenal sebagai pasukan yang terlatih, berdisiplin tinggi, dan terorganisir dengan baik.
Pada akhir tahun 1944, setiap karesidenan sudah memiliki satuan Tokubetsu Keisatsu Tai dengan kekuatan satu kompi yang terdiri dari 60 hingga 200 orang.
Komandan kompi biasanya berpangkat Itto Keibu (Letnan Satu) dan berada di bawah kekuasaan Polisi Karesidenan.
Namun, peran Tokubetsu Keisatsu Tai berubah drastis ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945, bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pada saat itu, Tokubetsu Keisatsu Tai yang telah terlatih menjadi kekuatan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Mereka adalah satu-satunya kesatuan yang diizinkan memegang senjata, membuat mereka menjadi pionir dalam merebut dan mendistribusikan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan.
Baca Juga:Cara Menghitung Nilai Rapor SMK di PPDB Jabar 2024 Tahap 2Panduan Lengkap Melihat Hasil Sementara PPDB Jabar 2024 Tahap 2
Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin mengambil langkah berani dengan membacakan Proklamasi Polisi Istimewa.
Di hadapan seluruh anggota Polisi Istimewa dan pegawai lainnya, Jasin menyatakan bahwa Polisi Istimewa bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan mengubah nama kesatuan tersebut menjadi Polisi Republik Indonesia.
Langkah ini diikuti dengan penggantian pimpinan dari Jepang dan pengambilalihan kendali oleh Jasin.
Setelah setahun lebih berperan aktif, pada 14 November 1946, Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig).
Nama ini kemudian diubah menjadi Brigade Mobile (Brimob) pada tahun 1961 oleh Presiden Soekarno.