PASUNDAN EKSPRES – Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar intens memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur guna mencegah serangan siber.
Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah menuturkan, pihaknya secara kontinu melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM.
Selain itu, Diskominfo Jabar juga intens berkomunikasi dan berkoordinasi dengan perangkat daerah di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar serta Diskominfo Kabupaten dan Kota di Jabar untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran data.
Baca Juga:Pemdaprov Dorong Pembukaan Kembali Exit KM 149 dan GT KM 151 Tol PadaleunyiRaperda Kepariwisataan Disahkan Jadi Perda, Bey: Pariwisata Jadi Penggerak Perekonomian Daerah
“Pelatihan tidak hanya terbatas di Dinas Kominfo, tetapi juga seluruh perangkat daerah, termasuk juga kabupaten dan kota. Pelatihan yang dilakukan bisa berupa _drill test_, tapi juga bisa menjadi _hacker_. Jadi dilatih juga seperti itu,” ucap Ika di Kota Bandung, Selasa (2/7/2024).
Ika juga mengatakan, pihaknya secara konsisten melakukan _backup_ data sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya, sehingga ketersediaan data selalu terjaga. Back up data ditempatkan di pusat data lainnya sebagai Disaster Recovery Center (DRC).
“Prinsip kami sebenarnya jangan sampai ke-hack meskipun ada _backup_-nya. Karena _backup_ itu bukan hanya untuk menjaga dari serangan, tetapi juga dari bencana, bisa gempa, bisa banjir atau terputusnya jaringan internet,” tuturnya.
Selain itu, kata Ika, Diskominfo Jabar selalu meng-update infrastruktur teknologi. Ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru terkait penguatan dalam memproteksi data yang ada.
“Penguatan dari sisi teknologi ada Web Application Firewall (WAF), ada Endpoint Protection, ada Secure Email Gateway, Security Information and Event Management (SIEM) yang didukung juga BSSN, serta Network Performance Monitoring and Diagnostics,” ucap Ika.
“Dari sisi manusianya, ada peningkatan kesadaran, kami setiap bulan ada webinar memgenai keamanan siber untuk meningkatkan kesadaran mengenai keamanan informasi,” imbuhnya.
Ika mengakui bahwa percobaan untuk melakukan _hack_ terhadap sistem yang dimiliki khususnya terhadap pusat data Jabar kerap terjadi, tetapi hal itu bisa diantisipasi.
Baca Juga:Komite I DPD RI Dukung Penambahan Anggaran Kementerian ATR/BPN untuk Percepatan Pelaksanaan Reforma AgrariaSekda Herman Suryatman: Tanggulangi Bencana dengan Pendekatan 'Super Team'
“Percobaan ancaman selalu ada, yang berasal dari berbagai negara juga dari dalam negeri. Ada dari Eropa, Rusia, Jepang, Amerika, Tiongkok, Vietnam, Kamboja, Singapura, Australia, itu selalu diidentifikasi dari negara mana, IP-nya berapa, itu terus-menerus. Tim juga memberikan analisisnya dan laporannya itu setiap minggu,” tutur Ika.