PASUNDAN EKSPRES – Ketika panggilan dari masjid terdengar, seorang muslim diingatkan untuk segera mempersiapkan diri dan mengenakan pakaian terbaiknya.
Ini adalah anjuran yang tersirat dalam ayat Al-Qur’an, “Yā banī ādama khużụ zīnatakum ‘inda kulli masjid.” Artinya, “Wahai anak cucu Adam, kenakanlah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (QS. Al-A’raf: 31).
Pakaian terbaik di sini bukanlah yang paling mewah, tetapi yang paling pantas dan sopan untuk menghadap Allah.
Baca Juga:Panduan Etika Shalat Agar Doa Cepat Terkabul dari Ustadz Adi HidayatOli Samping 2 Tak Terbaik di Bawah Rp100 Ribu
Keutamaan Memakai Pakaian Terbaik untuk Shalat dan Adab dalam Beribadah
Bayangkan saja jika kita diundang untuk bertemu pimpinan tertinggi di kantor.
Tentu kita akan memilih pakaian yang paling rapi dan pantas, bukan?
Begitu pula ketika kita akan menghadap Allah dalam shalat.
Kita harus mengenakan pakaian yang baik dan bersih sebagai bentuk penghormatan dan kesungguhan dalam beribadah.
Pentingnya mempersiapkan diri sebelum shalat juga tercermin dalam cara kita berwudu.
Wudu yang sempurna adalah bagian dari kesempurnaan shalat.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an,
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. ” (QS. Al-Maidah: 6).
Selain itu, terdapat empat momen dalam shalat di mana doa kita akan terkabul dengan cepat:
- Saat berdiri
- Saat ruku’
- Saat sujud
- Sesaat sebelum salam
Para ulama menekankan pentingnya memanfaatkan momen-momen ini untuk berdoa dengan sungguh-sungguh.
Baca Juga:Nokia T21 Tablet Apakah Layak Dibeli di Tahun 2024? Yuk Simak disini!8 Tablet Android Terbaik di Bawah Rp 5 Juta
Salah satu doa yang sangat dianjurkan meskipun sifatnya sunnah adalah doa di akhir shalat yang dimulai dengan “Allahumma inni a’udzubika min ‘adzaabi jahannam.”
Dalam shalat, kita juga diajarkan untuk memiliki niat yang tulus dan ikhlas.
Shalat bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi juga harus diiringi dengan kekhusyukan dan niat untuk menghadap Allah.
Seperti yang disebutkan dalam hadis Qudsi, saat kita mengucapkan “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” dalam Al-Fatihah, Allah menjawab bahwa ini adalah perjanjian antara Allah dan hamba-Nya, dan apa pun yang diminta hamba tersebut akan dikabulkan.