PASUNDAN EKSPRES, BANDUNG – Disway dan B-Universe telah menjalin kerja sama dalam industri media. Hal itu sebagai salah satu strategi dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.
Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita mengungkapkan, pihaknya kini telah menjadi bagian dari keluarga besar Disway. “Saya klaim bahwa sekarang sudah jadi bagian Disway,” ucapnya saat berkunjung ke Kantor Jabar Ekspres, Sabtu (4/8).
Ikatan itu telah terjalin selepas kontrak kerja sama resmi yang dilakukan pada Malam Apresiasi Satu Inspirasi yang diadakan B universe di hotel Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/7) lalu. Kolaborasi itu menyatukan jaringan media B-Universe dan Disway untuk mengambil peran dan pengaruh dalam ekosistem jurnalistik ataupun media di tanah air. Targetnya, jaringan 400 media bisa terbentuk dalam dua tahun ke depan. Dan sekarang sudah ada 285 media.
Baca Juga:Kementerian ATR/BPN Lakukan Pembinaan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Tengah dan DIYBey Machmudin Apresiasi Teater Ruang Publik Festival di Kawasan Braga
Mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, kolaborasi itu juga bagian dari langkah memperkuat media. Agar bisa bertahan dalam menghadapi perkembangan zaman. “Kolaborasi ini agar media semakin kuat,” ucapnya dalam kehadirannya bersama bakal Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi itu.
Sementara itu Dedi Mulyadi juga menekannya pentingnya adaptasi yang dilakukan oleh industri media saat ini. Menurutnya media sering lupa akan pergerakan segmen pasar yang dimiliki. “Segmen pasar akan selalu berubah, yang lama akan pergi dan akan muncul segmen baru,” tuturnya.
Dedi melanjutkan, salah satu tantangan saat ini adalah pesatnya media sosial di masyarakat. Baginya, media perlu adaptasi dan perlu mempertahankan jati diri. “Media yang konsisten akan selalu punya segmen pasar, sementara yang tidak konsisten tidak akan punya,” tegasnya.
Dedi juga berpesan bahwa media jangan hanya mengandalkan kejutan dalam menghadirkan informasi. Iapun punya harapan besar bahwa media bisa turut serta dalam merubah atau mendidik pikiran masyarakat. Khususnya di Jawa Barat.
Sehingga berita yang diporduksi adalah berita yang membantu membentuk pola pikir masyarakat. “Harapan kami, ke depan berita adalah yang mendidik, yang membentuk karakter masyarakat untuk maju. Dan tentu harus objektif,” pungkasnya.(son)