PASUNDAN EKSPRES – Pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur, meski berlandaskan niat baik untuk meratakan pembangunan, menimbulkan sejumlah kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan sosial. Pembangunan IKN di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dianggap mengancam ekosistem lokal dan merampas ruang hidup masyarakat adat.
Pembangunan infrastruktur yang masif di wilayah ini telah menyebabkan pembukaan lahan hutan yang cukup luas. Mengutip dari @Tempodotco, Senin 5 Agustus 2024, menurut Kepala Adat Suku Balik Sepaku, Sibukdin, proyek IKN telah merambah lahan hingga 60 hektare, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Aktivitas ini tak hanya merusak ekosistem hutan, tetapi juga mengganggu kehidupan satwa liar yang ada di dalamnya.
Selain dampak lingkungan, pemindahan ibu kota juga menimbulkan masalah sosial. Masyarakat adat dan warga lokal terancam kehilangan tempat tinggal mereka. Otorita IKN sempat meminta warga untuk mengosongkan lahan mereka karena dianggap masuk kawasan ilegal. Hal ini memicu ketegangan antara warga dan pemerintah, terutama masyarakat adat Suku Balik yang telah lama mendiami wilayah tersebut.
Baca Juga:Sejarah Panjang Pemindahan Ibu Kota Indonesia, Dari Soekarno hingga Jokowi!Cara Mudah Mengunduh Video Instagram Tanpa Menggunakan Aplikasi Tambahan
Penggusuran yang dilakukan pemerintah juga dinilai tidak transparan dan semena-mena. Meskipun pihak Otorita IKN mengklaim bahwa proses ini dilakukan sesuai prosedur, kenyataannya banyak warga yang merasa dirugikan. Mereka dipaksa memilih antara menerima kompensasi yang dinilai tidak sepadan atau menghadapi proses hukum yang panjang dan melelahkan.
Tantangan besar ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai keberlanjutan proyek IKN. Apakah pemindahan ibu kota ini benar-benar akan memberikan manfaat jangka panjang atau justru menambah deretan masalah baru bagi Indonesia? Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan IKN dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan hak-hak masyarakat lokal agar tujuan mulia dari proyek ini dapat tercapai tanpa menimbulkan kerugian yang lebih besar.