PASUNDAN EKSPRES – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan pencapaian-pencapaian signifikan yang berhasil diraih Indonesia selama masa kepemimpinannya selama satu dekade. Dalam pidato kenegaraan yang disampaikannya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Jokowi menyoroti perbaikan ekonomi yang berhasil dicapai, dengan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran sebagai indikator kunci.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa inflasi di Indonesia telah terkendali di angka 2-3 persen, bahkan ketika banyak negara mengalami lonjakan inflasi yang drastis, dengan beberapa di antaranya mencapai lebih dari 200 persen. Angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada tahun 2024. Sementara itu, angka stunting juga menurun dari 37 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023. Tingkat pengangguran pun menunjukkan perbaikan, dari 5,7 persen menjadi 4,8 persen pada tahun 2024.
“Inflasi kita terkendali pada kisaran 2-3 persen, sementara banyak negara lain mengalami lonjakan inflasi yang sangat tinggi, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen. Angka kemiskinan ekstrem yang awalnya 6,1 persen mampu kita turunkan hingga 0,8 persen pada tahun 2024. Angka stunting juga berhasil kita kurangi dari 37 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023. Selain itu, tingkat pengangguran yang tadinya 5,7 persen berhasil kita tekan hingga 4,8 persen pada tahun 2024,” ujar Jokowi dalam pidato kenegaraan tersebut pada Jumat (16/8/2024).
Baca Juga:Simpan Reels Facebook dengan Mudah! Cara Praktis Tanpa Aplikasi Tambahan!Emas Soekarno Emang Masih Ada? Simak Jekasnya Disini!
Dalam pidatonya, Jokowi juga menekankan betapa tangguhnya Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global, mulai dari pandemi COVID-19 hingga ketegangan geopolitik dunia yang semakin memanas. Menurutnya, ketahanan bangsa Indonesia terbukti mampu mengatasi berbagai krisis, termasuk perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya.
“Ketangguhan kita sebagai bangsa sudah terbukti, baik dalam menghadapi pandemi COVID-19, perubahan iklim, maupun geopolitik dunia yang semakin memanas,” lanjutnya.
Presiden Jokowi juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil, bahkan di tengah perlambatan global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil dipertahankan di atas 5 persen, sementara banyak negara lain justru mengalami stagnasi atau bahkan penurunan. Jokowi juga menambahkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku, mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dengan Maluku Utara bahkan mencatatkan pertumbuhan di atas 20 persen.