Puisi Rendy Jean Satria

Puisi Rendy Jean Satria
ilustrasi
0 Komentar

(IA PAMIT DENGAN GENTLE)

Untuk Om Enggar Priyonggo

Di sudut bulan ia terbaring abadi. Ditabur bunga-bunga malam.Dan ia berbisik dari jauh: “Om pamit duluan, ke sisi Tuhan_”

Dia bukan orang yang berpakaian mewah, tak pernah bicara soal kekayaan atau takhta.

Namun tangannya selalu terbuka mengetuk hidup dengan sederhana.

Assalamualaikum, kehidupan, saya izin pamit menuju dimensi baru,” ungkapnya.

Ia pamit dengan gentle, menunggu rumah yang ia impikan selesai, setelah itu pergi. Lalu tidak pernah ada di situ lagi, selamanya.

Rumah sejati hanyalah gundukan tanah.

Baca Juga:Duet 'I'm Not The Only One' Bareng Sam Smith, Suara Taeyeon SNSD Bikin MerindingVideo Syur Mirip Azizah Salsha Viral, Kuasa Hukum Tegaskan Hal ini

Ia adalah perangkul bagi semua orang. Tak ada yang terlalu kecil untuk diperhatikan, tak ada yang terlalu besar untuk dimaafkan.

Kepada awan ia berbicara lembut, kepada bumi ia melangkah ringan.

Karena ia tahu hidup bukan tentang meraih dunia, tetapi tentang menjadi payung bagi semua orang.

(Jalan Balok IX Kalisari, 29 Agustus 2024)

0 Komentar