Puncak Kemarau Telah Tiba Bulan Ini, BMKG Peringatkan Kekeringan Panjang 2024!

Puncak Kemarau Telah Tiba Bulan Ini, BMKG Peringatkan Kekeringan Panjang 2024!
Puncak Kemarau Telah Tiba Bulan Ini, BMKG Peringatkan Kekeringan Panjang 2024!
0 Komentar

Pada tanggal 3 Juli 2024, wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok mengalami hujan es yang dipicu oleh awan Cumulonimbus (CB). Mengutip langsung dari laman BMKG, Andri menjelaskan bahwa pembentukan awan tersebut terjadi akibat konveksi yang kuat, menghasilkan es dengan ukuran besar di lapisan atmosfer atas. Saat es turun ke wilayah yang lebih hangat, sebagian es mencair, tetapi beberapa tidak, menyebabkan terjadinya hujan es.

Ancaman Kekeringan di Bulan September

Kini, memasuki bulan September 2024, BMKG kembali mengingatkan bahwa meskipun intensitas curah hujan di sejumlah wilayah berkurang, ancaman kekeringan tetap nyata. Beberapa daerah yang telah mengalami kemarau panjang kini menghadapi kesulitan pasokan air bersih. Di Jawa Barat, misalnya, beberapa wilayah seperti Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung mengalami dampak serius dari kekeringan.

Kekeringan yang berkepanjangan ini memaksa pemerintah daerah dan BPBD setempat untuk menetapkan status siaga darurat. Kekurangan air bersih telah berdampak pada ribuan warga di berbagai daerah, memaksa mereka untuk mengandalkan distribusi air bersih dari pemerintah.

Baca Juga:Siapa Sebenarnya Sintya Marisca? Fakta-Fakta Seputar Kehidupan dan KariernyaProfil Sintya Marisca, Dari Viral Joget Hingga Sorotan Hubungan Pribadi!

“Kami sudah menyalurkan air bersih ke beberapa wilayah yang terdampak kekeringan. Hingga saat ini, 954 ribu liter air sudah didistribusikan ke delapan kabupaten/kota yang membutuhkan,” ujar Bey Machmudin, Penjabat Gubernur Jawa Barat.

Upaya Pemerintah dalam Menghadapi Kekeringan

Pemerintah provinsi Jawa Barat tidak tinggal diam dalam menghadapi krisis ini. Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp124 miliar telah disiapkan untuk menghadapi berbagai bencana, termasuk kekeringan. Bey menegaskan bahwa pemerintah provinsi selalu siap untuk mengalokasikan anggaran ini guna mengatasi kekeringan dan memastikan bahwa masyarakat yang terdampak mendapatkan pasokan air bersih.

“Semua daerah sudah disiapkan BTT. Provinsi siaga darurat untuk mengingatkan bahwa kita masih dalam musim kemarau. Untuk daerah yang telah menetapkan status tanggap darurat, alokasi BTT bisa langsung digunakan untuk menangani dampak kekeringan,” tambah Bey.

Sementara itu, BPBD di beberapa wilayah juga telah bekerja sama dengan PDAM untuk memastikan distribusi air bersih ke daerah-daerah yang paling membutuhkan. Namun, langkah ini hanya bersifat sementara. Jika kemarau panjang berlanjut, masyarakat di daerah yang terdampak lebih parah mungkin memerlukan bantuan tambahan dari pemerintah pusat.

0 Komentar