SUBANG-Di tengah himpitan ekonomi yang semakin berat, para nelayan di Pantai Utara (Pantura) Subang, khususnya yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru, Rawameneng, Kecamatan Blanakan, mendapatkan angin segar.
Bantuan kredit bergulir dari Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) hadir sebagai solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi nelayan yang kian terjepit akibat hasil tangkapan yang berkurang.
Iman Teguh, Communication, Relations, Community Involvement & Development dari PHE ONWJ menjelaskan, bahwa program kredit bergulir ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan dengan memperbaiki alat tangkap mereka.
Baca Juga:Even Sepatu Roda Nasional Goyang Karawang Oven 2024 di ikuti 552 Peserta Pemda Provinsi Jabar Raih Wahana Tata Nugraha Wiratama 2024
“Kami melihat nelayan mengalami kesulitan ekonomi karena hasil tangkapan yang menurun, ditambah lagi dengan kondisi mesin kapal yang sudah tua dan tidak optimal. Program ini bertujuan mengganti mesin-mesin kapal nelayan yang sudah usang dengan mesin baru yang lebih baik. Dengan mesin yang baru, diharapkan nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapannya,” jelasnya.
PHE ONWJ memulai program ini sejak tahun 2022 dengan menyediakan 10 unit mesin kapal sebagai tahap awal. Sistem kredit bergulir ini tidak memberatkan nelayan, karena pengembalian cicilannya dilakukan tanpa bunga.
Pembayarannya pun diatur secara fleksibel, hanya dipotong dari hasil tangkapan nelayan. Jika nelayan tidak melaut atau tidak mendapatkan hasil, maka tidak ada potongan yang harus dibayarkan.
“Selama ini banyak nelayan yang terjerat utang berbunga tinggi, sehingga sulit untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan sistem bergulir ini, kami harap nelayan dapat terbebas dari beban utang yang menjerat,” terang Iman.
Iman mengatakan, perogram ini tidak hanya membantu dari segi penyediaan mesin kapal, tetapi ke depannya juga akan diperluas untuk membantu nelayan dalam pengadaan alat tangkap seperti jaring, yang sering kali menjadi kendala bagi nelayan dalam mempertahankan produktivitasnya di laut.
Kehidupan Nelayan Pantura Subang Antara Harapan dan Ketidakpastian
Hidup di pesisir Pantura, Subang, para nelayan menghadapi tantangan yang tidak mudah. Kehidupan mereka sangat bergantung pada laut yang kian tidak menentu.
Cuaca ekstrem dan musim paceklik ikan sering kali membuat mereka pulang dengan tangan hampa. Ketidakpastian hasil tangkapan ini semakin diperburuk dengan peralatan yang sudah usang, terutama mesin kapal yang kerap kali mengalami kerusakan di tengah laut.