BUMDes Kasomalang Kulon jadi Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat

BUMDes Kasomalang Kulon jadi Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat
BUMDes Kasomalang Kulon jadi Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat (Foto dok Pasundan ekspres 11/09/24 @Hadi Martadinata)
0 Komentar

Keberhasilan dalam menjalankan unit-unit usaha tersebut membuktikan BUMDes Sauyunan Kasomalang Kulon mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat lokal. Meski usaha-usaha ini masih berskala kecil, Jaelani optimistis bahwa potensi yang ada bisa terus dikembangkan seiring waktu.

Tidak dapat dipungkiri, pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 memberikan tantangan besar bagi semua sektor, termasuk BUMDes.

Jaelani mengungkapkan bahwa pandemi menjadi salah satu hambatan utama dalam mengembangkan usaha-usaha BUMDes. Pembatasan sosial dan penurunan daya beli masyarakat membuat beberapa unit usaha BUMDes sempat terhenti, terutama yang berhubungan dengan penyewaan tenda dan hiburan.

Baca Juga:Kenapa PS5 Slim Wajib Masuk Wishlist Gamer Indonesia? Ini Spesifikasi dan Harga Terbarunya!Sari Ater Subang Hadirkan Destinasi Baru Navasari, Sensasi Berendam Air Panas Modern

Namun, di tengah tantangan tersebut, BUMDes Kasomalang Kulon tetap berusaha untuk berinovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan fokus pada pengembangan unit pariwisata. Pada tahun 2022, BUMDes mulai mengelola destinasi wisata lokal yang dikenal dengan nama “Cimutan”.

Tempat wisata ini menjadi salah satu daya tarik baru di Desa Kasomalang Kulon, yang tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat lokal.

“Di Cimutan, kita memberdayakan lebih dari 8 orang asli warga untuk bekerja. Banyak juga pedagang yang menggantungkan hidupnya dari berjualan di kawasan wisata ini,” kata Jaelani.

Kehadiran Cimutan diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat setempat, terutama di sektor pariwisata dan perdagangan.

Salah satu hal yang membanggakan dari keberadaan Bumdes Sauyunan Kasomalang Kulon adalah dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat Desa Kasomalang Kulon.

Menurut Jaelani, program-program yang dijalankan BUMDes tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi semata, tetapi juga mengutamakan kebermanfaatan sosial.

Sebagai contoh, unit usaha angkringan yang dikelola oleh Bumdes menyediakan 10 lapak yang sebagian besar diisi oleh warga lokal. Hal ini memungkinkan warga untuk membuka usaha kuliner dengan modal yang relatif kecil.

Baca Juga:Taman Kadaka, Tempat Nongkrong Baru di Sari Ater untuk Generasi Milenial dan Anak MudaPerintah Tanpa Izin! Ipda T Menguras TKP Pembunuhan, Kini Jadi Tersangka

Adanya lapak-lapak tersebut, warga memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil berdagang, yang secara tidak langsung turut meningkatkan kesejahteraan mereka.

Tidak hanya itu, Jaelani juga menjelaskan pengembangan kawasan wisata Cimutan memiliki potensi besar untuk memacu perekonomian di sepanjang jalan menuju lokasi tersebut. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, area di sekitar Cimutan diharapkan bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi baru bagi warga Kasomalang Kulon.

0 Komentar