Ditambah lagi, kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi, membuat persaingan semakin sengit.
Gen Z tidak hanya bersaing dengan sesama pekerja manusia, tetapi juga dengan teknologi.
Kedua, mereka adalah generasi yang paling terdampak oleh krisis ekonomi akibat pandemi.
Baca Juga:Resep Mudah dan Lezat Takoyaki Cocok untuk Lidah IndonesiaReview Iron N1 Smartwatch, Baterai Tahan Lama dan Desain Kokoh
Tingkat inflasi yang tinggi dan fluktuasi nilai tukar yang tidak stabil menambah beban.
Dengan tuntutan hidup yang lebih tinggi, Gen Z perlu mempersiapkan banyak hal mulai dari smartphone, laptop, kuota internet, hingga langganan berbagai layanan online.
Ini membuat mereka semakin cemas tentang kondisi keuangan mereka.
Menyikapi Stigma Negatif
Meskipun banyak stigma negatif yang dialamatkan kepada Gen Z, kita harus menyadari bahwa mereka menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang sangat rumit.
Alih-alih menilai mereka dengan cara yang buruk, kita seharusnya berusaha membantu mereka dengan pengalaman dan kebijaksanaan yang telah kita miliki.
Salah satu cara yang bisa membantu adalah dengan memberikan pemahaman yang baik tentang literasi keuangan.
Literasi keuangan yang baik bisa membantu Gen Z untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif.
Dengan memiliki kesadaran tentang pentingnya mengelola uang, mereka bisa merencanakan masa depan dengan lebih baik, serta mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Baca Juga:Cara Cek Mesin Honda Brio Bekas yang Wajib Kamu Tahu, Jaminan Mobil Awet!Tips Membuat Logo yang Menarik dengan ChatGPT
Jadi, untuk kamu Generasi Z yang sering mendapatkan stigma negatif atau merasa tertekan dengan kondisi ekonomi dan masa depan keuangan.
Ingat, setiap orang memiliki potensi untuk membangun kekayaan sesuai versinya sendiri.
Jadi, tetap semangat dan ingat bahwa setiap langkah kecilmu menuju kebebasan finansial itu berarti!