PASUNDAN EKSPRES – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mengumumkan susunan kabinet yang akan mendampingi pemerintahan periode 2024-2029. Pengumuman tersebut disampaikan pada Minggu malam, 20 Oktober 2024, di Istana Merdeka, Jakarta, yang juga disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden. Prabowo didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Kabinet yang terbentuk diberi nama Kabinet Merah Putih, mencerminkan semangat nasionalisme yang kuat.
Pengumuman ini menjadi sorotan, terutama karena adanya perubahan besar dalam struktur kementerian. Prabowo mengambil langkah signifikan dengan memecah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menjadi tiga kementerian terpisah. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk lebih fokus dalam menangani berbagai bidang pendidikan dan kebudayaan, sesuai dengan tantangan dan kebutuhan yang semakin kompleks dalam dunia pendidikan Indonesia.
Tiga kementerian baru yang terbentuk dari pemecahan Kemendikbud-Ristek adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Kebudayaan. Dengan pembagian ini, diharapkan masing-masing kementerian dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya, serta mampu menjawab tantangan pendidikan di berbagai tingkatan.
Baca Juga:Dukungan Oni SOS Menguatkan Langkah Ruhimat di Pilkada Subang 2024Heboh Emas Palsu, Simak Cara Mengenali Emas Antam Asli agar Tidak Tertipu!
Untuk mengisi posisi penting di kementerian-kementerian tersebut, Prabowo mengumumkan beberapa nama tokoh yang dianggap memiliki kompetensi dan pengalaman yang tepat. Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. “Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,” ucap Prabowo (20/10) di Istana Merdeka, Jakarta, dalam pengumuman tersebut.
Sementara itu, posisi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi diamanahkan kepada Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dikenal luas di kalangan akademisi dan ilmuwan. Pengalamannya di bidang pendidikan tinggi dan sains dianggap relevan untuk memajukan sektor ini di masa depan.
Tak ketinggalan, Kementerian Kebudayaan akan dipimpin oleh Dr. Fadli Zon MSc, sosok yang sudah tidak asing lagi di dunia politik Indonesia. Penunjukan Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan menimbulkan berbagai reaksi, mengingat rekam jejaknya lebih banyak di bidang politik ketimbang kebudayaan. Namun, Prabowo tampaknya optimistis dengan pilihan tersebut, meyakini bahwa Fadli Zon mampu membawa perubahan positif dalam kebijakan kebudayaan nasional.