SUBANG – PT Pupuk Indonesia (Persero) semakin berinovasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi pertanian presisi di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Langkah ini diambil sebagai bagian dari Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat), dengan tujuan meningkatkan hasil panen padi dengan pendekatan teknologi yang lebih canggih dan modern.
Tri Wahyudi Saleh, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, mengungkapkan bahwa produktivitas padi di Subang sudah berada di atas rata-rata nasional. Namun, dengan teknologi yang dikembangkan, hasil panen masih bisa ditingkatkan lebih lanjut. “Produktivitas padi di Subang memang sudah tinggi, jauh di atas rata-rata nasional. Alhamdulillah dengan teknologi Preci-rice, hasil panennya masih bisa dioptimalkan lagi. Ada kenaikan 8,54 persen,” katanya saat memberikan keterangan di Jakarta.
Tri menjelaskan bahwa PT Pupuk Indonesia terus berupaya memaksimalkan hasil Program Makmur dengan teknologi pertanian presisi, khususnya melalui penggunaan teknologi “Preci-Rice” di Desa Mekarjaya, Kecamatan Compreng, Subang. Pada panen yang dilakukan di wilayah tersebut, hasil panen padi meningkat dari 10 ton per hektare menjadi 11 ton per hektare.
Baca Juga:Langgar Aturan, 15 Truk Ditindak Polisi Subang!gDr. Nicholas Umumkan Terobosan Baru: Peluncuran Mainnet Web3 di Akhir 2024
Preci-Rice merupakan teknologi yang diciptakan oleh Pupuk Indonesia untuk mendeteksi kandungan hara tanah seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) pada tanaman padi. Dengan bantuan drone, teknologi ini mampu memberikan rekomendasi pemupukan secara cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan spesifik tanaman, sehingga pemanfaatan pupuk menjadi lebih efektif.
Dalam Program Makmur yang melibatkan Kelompok Tani Sumber Jaya di Desa Mekarjaya, teknologi Preci-Rice sudah memetakan lahan seluas 174 hektare. “Rekomendasi dari Preci-Rice adalah penggunaan NPK sebanyak 368 kg per hektare dan urea 189 kg per hektare,” jelas Tri. Namun, di lapangan, para petani menggunakan masing-masing 200 kg NPK dan urea pada umur tanaman 7-15 hari setelah tanam (HST), yang diambil dari alokasi pupuk subsidi sesuai RDKK.
Karena terdapat perbedaan kebutuhan pupuk berdasarkan hasil pemetaan Preci-Rice, direkomendasikan untuk menambahkan pupuk non-subsidi seperti Nitrea 100 kg, NPK Phonska Plus 150 kg, dan Nitrokal 50 kg pada tahap pemupukan kedua, di usia tanaman 25-30 HST.