PASUNDAN EKSPRES – Pasangan asal Inggris, Adam dan Shivaun Raff, akhirnya keluar sebagai pemenang setelah lebih dari satu dekade bergelut melawan raksasa teknologi Google. Setelah 15 tahun berjuang di pengadilan, Google dinyatakan kalah dan diwajibkan membayar ganti rugi sebesar 2,4 miliar poundsterling kepada pasangan ini. Simak perjalanan penuh liku gugatan yang mengguncang jagat teknologi ini.
Awal Mula: Foundem dan Semangat Inovasi
Kisah ini dimulai pada tahun 2006 ketika Adam dan Shivaun, yang memiliki latar belakang teknologi kuat, meluncurkan startup perbandingan harga bernama Foundem. Mereka berdua punya keyakinan tinggi bahwa Foundem akan berhasil, karena saat itu, belum banyak situs yang fokus pada layanan pembanding harga untuk berbagai produk. Adam yang sebelumnya bekerja di bidang superkomputer dan Shivaun yang punya karier sebagai konsultan perangkat lunak memutuskan meninggalkan pekerjaan bergaji tinggi untuk mencurahkan seluruh waktu mereka pada Foundem.
Namun, harapan manis mereka tak bertahan lama. Bukannya mendulang sukses, situs mereka malah mengalami penurunan lalu lintas secara drastis. Alih-alih muncul di halaman depan Google, Foundem tenggelam jauh di bawah. Lalu, mereka mulai merasakan ada yang janggal.
Baca Juga:Biar Nggak Repot! Ini Cara Download dan Instal Anti Ribet Aplikasi Telegram di PC!Cara Mudah Cek Bansos di HP! Begini Langkahnya dengan Aplikasi Cek Bansos
Misteri Penalti dan Perlawanan
Adam dan Shivaun tak langsung mencurigai adanya permainan di balik layar. Awalnya, mereka mengira bahwa posisi Foundem yang jauh di bawah hasil pencarian adalah akibat perubahan algoritma Google. “Kami terus memantau posisi situs kami dan hasilnya malah makin anjlok. Kami sempat berpikir ini hanya kesalahan sementara dan bisa segera diperbaiki,” ujar Adam.
Namun, setelah melakukan investigasi lebih dalam, mereka mendapati bahwa Foundem terkena penalti spam otomatis dari Google. Penalti ini menurunkan visibilitas Foundem hingga hampir tak terlihat di halaman pencarian, meskipun mesin pencari lain tetap menempatkan Foundem di posisi atas untuk kata kunci seperti “price comparison” atau “comparison shopping.”
Setelah menyadari kejanggalan ini, Adam dan Shivaun tak tinggal diam. Mereka melaporkan masalah tersebut ke Google dari tahun 2006 hingga 2008. Namun, laporan mereka seakan diabaikan begitu saja. Bahkan saat media meliput kasus ini, posisi Foundem tetap tak beranjak.