PASUNDAN EKSPRES – Dinamika politik menjelang Pilgub Jawa Tengah 2024 diwarnai dengan persaingan sengit untuk merebut hati pemilih di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Pada pertarungan ini, Jokowi dan Andika Perkasa masing-masing berusaha menggandeng figur kunci dari PKB dan NU. Langkah Jokowi, yang kini menjadi juru kampanye Ahmad Luthfi, menunjukkan tekadnya dalam mengonsolidasikan dukungan NU untuk memenangkan kandidat pilihannya.
Dalam kampanye Luthfi, sosok Gus Yusuf, Ketua PKB Jawa Tengah, memainkan peran sentral. Jokowi mempercayakan Gus Yusuf untuk mempertebal suara di 13 titik strategis seperti Kendal, Temanggung, dan Magelang. Di sisi lain, Andika Perkasa juga tidak tinggal diam. PDIP yang mendukung Andika menggandeng Gus Umar Wahid, adik Gus Dur, sebagai ketua tim sukses. Menurut para analis, Umar Wahid dipilih karena memiliki kedekatan dengan jaringan pesantren, yang menjadi basis suara penting bagi PDIP di Jawa Tengah.
“Pemilih di Jawa Tengah sebagian besar adalah nasionalis dan Islamis, terutama NU. Itulah sebabnya kedua kubu berusaha keras untuk menarik suara dari kalangan hijau ini,” ujar Stefanus Pramono, jurnalis senior Tempo, mengutip dari kanal @tempodotco (09/11). Andika yang dibantu Umar Wahid berharap bisa menjangkau pesantren dan mengurangi pengaruh Luthfi di basis-basis suara Islam. Persaingan ini menciptakan ketegangan antara dua kubu, masing-masing berusaha menarik simpati pemilih di lingkup pesantren.