SUBANG-Kelompok Tani Bilal Bin Rabah Desa Cidadap Kecamatan Pagaden Barat mencoba menanam.pohon Tembakau di blok sawah sakola. Program tanam tembakau itu, adalah program Dinas pertanian Kabupaten Subang, dan mulai dikenalkan kepada petani Subang.
Kepala Desa Cidadap Taswan Sucipto yang juga sedang uji coba tanam tembakau itu, menyampaikan, bahwa dirinya menanam tembakau di area sawah seluas 200 bataan. Dan keompok tani Bilal Bin Rabah ini telah mendapatkan bimbingan teknis soal bagaimana cara menanam dan mengolah tembakau dari mulai penyemaian, penanaman, pemeliharaan hingga panen.
Dan ternyata, pengelolaan tanama tembakau ini harus telaten, tidak perlu banyak butuh air, tetapi harus menyiraminya selama sekira 20 harian secara rutin hingga tanaman tampak tinggi membesar.Pola pemupukan yang seimbang, dan heleran harus memanjang dari utara ke selatan, sehingga tanaman akan penuh terkena sinar matahari.
Baca Juga:Kerja Sama Kanwil BPN Provinsi dan Kantah se-Jawa Timur dengan PWNUApel Siaga Bawaslu, Satukan Langkah Pengawasan Pilkada Serentak 2024
“Sekarang ini tanaman sudah terlihat membesar, daun nya pun melebar, tapi ada sejumlan pohon yang tidak berkembang semestinya, mungkin itu tadi pola penyiraman tidak rutin, jadi pertumbuhannya kurang berkembang,” katanya.
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa nilai ekonomis dari tanaman tembakau ini, hasilnya jauh dari tanaman padi. Bila panen nanti, daun tembakau basah di beli seharga Rp 4000 hingga Rp 7000/kg. Sementara untuk daun tembakau yang sudah dikeringkan seharga Rp 45.000 hingga Rp 75.000/kg.
“Jadi analisa nilai ekonomis nya tinggi, hanya saja petani kita kan, belum terbiasa tanam tembakau ini. Makanya kita uji cobakan dan bagaimana hasil nya kita belum tahu,” tuturnya.
Namu demikian, menurutnya, khusus daerah pantura, tanaman ini perlu terus dikembangkan agar terbiasa dan membudaya.
‘Silahkan petani yang mau coba, analisanya cukup bagus prosfek ekonomi nya, harga jual lebih mahal dan menjanjikan,” tukasnya.(dan)