PASUNDAN EKSPRES – Pemegang saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) kini memiliki kesempatan untuk membeli saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) melalui mekanisme Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS), yang dimulai pada Jumat, 6 Desember 2024. Langkah ini menjadi bagian dari strategi divestasi unit bisnis batubara termal oleh ADRO. Namun, pertanyaannya adalah, apakah investor perlu memanfaatkan hak ini?
Lonjakan Harga Saham AADI Pasca IPO
Saham AADI resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024 melalui initial public offering (IPO) dengan harga Rp 5.550 per saham. Dalam debutnya, harga saham melonjak hingga 19,82%, mencapai Rp 6.650. Kenaikan ini mengindikasikan minat tinggi dari pelaku pasar terhadap saham AADI.
Manajemen Alamtri Resources juga telah mengumumkan harga penawaran final PUPS sebesar Rp 5.960 per saham. Menurut Sekretaris Perusahaan Alamtri Resources, Mahardika Putranto, harga ini setara dengan 107,5% dari hasil penilaian independen, lebih tinggi dari rata-rata tertimbang harga di BEI pada hari pencatatan saham. “Harga penawaran final ini belum termasuk biaya transaksi sebesar 0,18% dari harga pelaksanaan,” jelas Mahardika.
Baca Juga:Kalender 2025 dengan Tanggal Merah dan Penanggalan JawaSiap Jadi ASN Keren? Ini Dia Cara Daftar CPNS Kemenag 2024 yang Wajib Kamu Tahu!
Hak Pemegang Saham ADRO
Melalui PUPS, ADRO menawarkan hingga 7 miliar saham AADI dengan nilai nominal Rp 3.125 per saham. Hak membeli saham ini diberikan kepada pemegang saham ADRO yang tercatat pada 29 November 2024, berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setiap 4.389 saham ADRO yang dimiliki memberikan 1.000 hak membeli saham AADI. Hak tersebut didistribusikan secara elektronik melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Jadwal PUPS pun telah ditentukan, dimulai dari distribusi hak pada 2 Desember 2024 hingga masa penawaran pada 6-10 Desember 2024. Saham hasil penawaran akan didistribusikan secara elektronik pada 9-11 Desember 2024.
Potensi Keuntungan dari Saham AADI
Analis pasar melihat potensi besar dalam saham AADI. Sukarno Alatas, Head of Equity Research di Kiwoom Sekuritas Indonesia, menilai bahwa valuasi saham AADI masih tergolong undervalued. Berdasarkan analisis menggunakan rasio PE, PBV, dan P/S, ia memproyeksikan harga saham dapat melaju hingga Rp 11.500.
“Bisa trading selama tren kenaikan masih berlanjut. Namun, jika mulai terkoreksi, sebaiknya wait and see. Setelah sinyal bullish kembali, trading buy atau hold dapat dilakukan,” ungkap Sukarno. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa pelaksanaan PUPS berpotensi menjadi sentimen negatif yang dapat menekan harga saham di masa mendatang. “Peningkatan jumlah saham publik melalui PUPS bisa menjadi pemberat sementara bagi kenaikan harga,” tambahnya.