SUBANG – Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan tengah bersiap menggelar Festival Tari Jaipong Kreasi dan Muay Aerobik Nusantara Galuh Pakuan Cup Ke-Sewindu 2024 tingkat nasional. Festival yang memasuki edisi kedelapan ini dipastikan akan berlangsung megah, dengan hadiah total mencapai Rp250 juta. Kegiatan ini akan dihelat acara puncaknya pada 26-27 Desember 2024 dan melibatkan ribuan peserta dari seluruh Indonesia.
RM LAK Galuh Pakuan, Evi Silviadi, menjelaskan festival ini merupakan agenda mandiri tanpa melibatkan anggaran pemerintah. Namun, melalui kegiatan ini, pihaknya berharap dapat berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Subang.
“Ini murni menggunakan dana mandiri, tetapi kegiatan ini berdampak positif bagi Subang, terutama dalam sektor ekonomi dan pariwisata,” ujarnya.
Baca Juga:Harga PPN Naik 12% Tahun 2025! Langganan Netflix dan Spotify Ikut TerdampakKonsumsi Barang Mewah Disorot, Pajak Naik Jadi 12% Mulai 2025! Ini Daftarnya!
Evi juga menekankan festival ini merupakan puncak prestasi bagi para seniman tari tingkat nasional, karena sertifikat yang diberikan memiliki grade atau nilai tinggi yang diakui.
“Sertifikat ini bukan sekadar pajangan, tetapi bisa dimanfaatkan untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, misalnya sebagai portofolio untuk melanjutkan pendidikan atau karier di bidang seni budaya,” jelasnya.
Antusiasme peserta untuk mengikuti Galuh Pakuan Cup sangat tinggi. Evi menyebutkan bahwa sekitar 3000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia telah terverifikasi, sementara 1000 lebih peserta lainnya belum lolos verifikasi. Hal ini menunjukkan besarnya minat dan potensi dalam seni tari dan olahraga Muay Aerobik Nusantara.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga memberikan ruang bagi para penggiat seni, khususnya generasi muda, untuk menunjukkan bakat dan kreativitasnya. Anak-anak muda ini perlu diberikan kesempatan untuk berkembang dan diapresiasi,” tambah Evi.
Dalam perhelatan tahun ini, Festival Sewindu Galuh Pakuan akan tampil lebih modern dengan menggabungkan konsep tradisi dan teknologi. Pihak penyelenggara akan membangun tiga panggung utama yang dilengkapi dengan digitalisasi.
“Konsep yang kami bawa adalah tradisi yang dikolaborasikan dengan teknologi. Ini pertama kalinya kami lakukan dan menjadi langkah besar dalam penyelenggaraan festival berbasis budaya,” terang Evi.
Lebih menarik lagi, acara ini akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Kebudayaan dan tamu kehormatan dari berbagai kalangan. Selain itu, festival ini juga akan menjadi ajang prosesi diplomasi budaya antara Galuh Pakuan dan adat dari Negeri Tirai Bambu (China).