“Latihan ini merupakan kesempatan berharga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Saya berharap seluruh peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh para narasumber, sehingga nantinya dapat diterapkan secara langsung di lapangan,” kata Camat Tatang.
Beliau juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan BPBD dalam penanganan bencana, seperti yang telah dilakukan dalam penanganan longsor di Desa Pasanggrahan beberapa waktu lalu.
Abi Tommy, Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Kabupaten Subang sekaligus narasumber pelatihan, menjelaskan pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada para peserta. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yakni pembekalan materi di dalam ruangan dan praktik langsung di lapangan.
Baca Juga:DPR: Melemahnya Rupiah Murni Karena Faktor Pasar, Bukan Penggeledahan KPK di BIKPK Geledah OJK dan Temukan Barang Bukti Baru Terkait Dugaan Korupsi CSR di BI
Dalam sesi pertama, peserta diberikan pemahaman dasar tentang jenis-jenis bencana, cara mengenali tanda-tanda awal bencana, hingga teknik evakuasi yang aman dan efektif. Selain itu, peserta juga diajarkan tentang pentingnya komunikasi dan koordinasi antaranggota Destana serta dengan pihak terkait lainnya saat bencana terjadi.
Sesi kedua merupakan praktik langsung di lapangan. Peserta diajarkan cara memasang tenda darurat, menggunakan alat pemadam kebakaran, hingga simulasi evakuasi korban. Praktik ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh peserta dapat menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di situasi nyata.
“Pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang diperlukan saat menghadapi situasi darurat. Dengan adanya Destana, kami berharap Desa Bojongloa dapat menjadi desa yang tangguh dan mandiri dalam penanggulangan bencana,” ungkap Abi Tommy.(hdi)