PASUNDAN EKSPRES – Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, menegaskan pentingnya edukasi dan literasi yang menyeluruh bagi masyarakat, terutama generasi muda yang mendominasi pelanggan perdagangan aset kripto. Selain fokus pada peningkatan volume transaksi, Bappebti bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan kepada masyarakat.
“Tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto harus diimbangi dengan edukasi dan literasi yang komprehensif. Penguatan literasi diharapkan menjadi langkah efektif dalam meningkatkan perlindungan kepada masyarakat, memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri, dan mengurangi aduan,” ujar Olvy dengan tegas,dikutip Sabtu (28/12/2024).
Langkah Strategis Menuju Pasar Kripto yang TerintegrasiSementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Senjaya, menyatakan bahwa Bappebti berkomitmen untuk membangun industri aset kripto yang berintegritas dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu langkah penting adalah mendorong Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) untuk segera memenuhi persyaratan menjadi PFAK.
Baca Juga:Spoiler Seru Solo Leveling Season 2 2025, Siap-Siap Jadi Hunter TerkuatSeru Banget! Ini Dia 16 Anime Paling Dinanti Rilis Tahun 2025
“Bappebti tetap konsisten melakukan pembinaan kepada PFAK dan CPFAK. Saat ini sembilan perusahaan sudah menjadi PFAK,” ungkap Tirta. Ia kemudian menyebutkan beberapa nama perusahaan yang telah mendapatkan status PFAK, yaitu:
PT Pintu Kemana Saja (Pintu)PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang)PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto)PT Kagum Teknologi Indonesia (Ajaib)PT Tiga Inti Utama (Triv)PT Sentra Bitwewe Indonesia (Bitwewe)PT CTXG Indonesia Berkarya (Mobee)PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Reku)PT Ekripsi Teknologi Handal (Usenobi)Tirta juga menyatakan harapannya agar perusahaan-perusahaan lain yang saat ini berstatus CPFAK dapat segera memenuhi persyaratan untuk menjadi PFAK.
Meningkatnya Popularitas Aset Kripto di IndonesiaDengan transaksi aset kripto yang dilaporkan melonjak hingga 356% dan menembus Rp 556 triliun, edukasi menjadi semakin penting untuk memastikan masyarakat memahami risiko sekaligus potensi dari aset digital ini. Tidak hanya melindungi masyarakat, penguatan literasi juga bertujuan memberikan kepastian usaha bagi pelaku industri sehingga ekosistem perdagangan aset kripto di Indonesia bisa berkembang secara sehat dan berkelanjutan.
Bappebti dan para pemangku kepentingan diharapkan terus menjaga konsistensi dalam pembinaan dan literasi guna menciptakan pasar aset kripto yang lebih aman dan tepercaya.