Update Terkini! 179 Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air, Berikut Kronologi Menegangkan yang Terungkap!

Update Terkini! 179 Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air, Berikut Kronologi Menegangkan yang Terungkap!
Update Terkini! 179 Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air, Berikut Kronologi Menegangkan yang Terungkap!
0 Komentar

PASUNDAN EKSRPES – Tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, menjadi sorotan dunia dengan korban tewas mencapai 179 orang. Dari jumlah tersebut, 140 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh pihak berwenang. Kementerian Pertanahan Korea Selatan melaporkan bahwa sebanyak 165 jenazah telah dipindahkan ke kamar mayat sementara, menunggu proses autopsi sebelum diserahkan kepada keluarga.

“Begitu kami siap memindahkan jenazah setelah autopsi oleh lembaga investigasi, kami akan menghubungi keluarga,” ujar salah seorang pejabat dalam pengarahan kepada keluarga korban di bandara, seperti dikutip Yonhap pada Senin (30/12/2024).

Sementara itu, petugas juga tengah mengumpulkan barang-barang milik korban yang berserakan di lokasi kejadian, termasuk di landasan pacu tempat pesawat tersebut mendarat darurat sebelum menabrak pembatas jalan dan terbakar. Lokasi ini kini disterilkan untuk mendukung penyelidikan atas penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Baca Juga:Bappebti Perkuat Literasi dan Proteksi untuk Pelanggan Aset Kripto!Prabowo Tegaskan: Tobat Saja Tidak Cukup, Koruptor Harus Kembalikan Uang Negara

Kronologi: Peringatan, Upaya, dan Kegagalan Pendaratan

Pesawat Jeju Air, yang membawa 181 orang termasuk enam awak, awalnya diperingatkan oleh menara kontrol bandara tentang potensi serangan burung pada pukul 08.57 waktu setempat. Namun, tiga menit setelah mencoba pendaratan pertama pada pukul 09.00, pilot mengeluarkan peringatan darurat “mayday.”

Pesawat kemudian diizinkan mencoba pendaratan kedua dari arah berlawanan. Rekaman video menunjukkan pesawat melakukan “pendaratan miring” tanpa roda pendaratan yang diaktifkan. Namun, kecepatan pesawat yang tidak terkendali membuatnya keluar dari landasan, menabrak dinding pembatas, dan akhirnya terbakar hebat.

“Mendengar ledakan keras diikuti serangkaian ledakan,” kata seorang saksi mata, seperti dikutip Yonhap.

Dalam keterangan resmi, Kementerian Pertanahan Korea Selatan menjelaskan bahwa pilot menerima peringatan burung di landasan pacu nomor 1 sebelum mencoba pendaratan. “Pilot mengumumkan mayday tak lama setelahnya,” tambah kementerian itu.

Dugaan Penyebab: Serangan Burung dan Faktor Lainnya

Salah satu dugaan utama penyebab kecelakaan adalah serangan burung. Saksi mata bernama Jung, yang berada di sekitar lokasi kejadian, mengaku melihat kawanan burung bertabrakan dengan pesawat. “Saya mendengar dua atau tiga ledakan, seakan burung tersedot ke dalam mesin sebelum api terlihat dari mesin sebelah kanan,” jelasnya.

0 Komentar