Update Terkini! 179 Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air, Berikut Kronologi Menegangkan yang Terungkap!

Update Terkini! 179 Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air, Berikut Kronologi Menegangkan yang Terungkap!
Update Terkini! 179 Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air, Berikut Kronologi Menegangkan yang Terungkap!
0 Komentar

Namun, analisis awal juga mempertimbangkan faktor lain, seperti cuaca buruk. Beberapa pihak sempat menduga bahwa landasan pacu yang pendek bisa menjadi penyebabnya. Namun, seorang pejabat menegaskan bahwa panjang landasan pacu sebesar 2.800 meter seharusnya tidak menjadi masalah, mengingat pesawat serupa telah beroperasi di sana tanpa kendala sebelumnya.

Selain itu, dugaan kelalaian perawatan dan kesalahan pilot juga muncul. Namun, kedua spekulasi ini dibantah oleh pihak terkait. Kepala manajemen Jeju Air memastikan pesawat dalam kondisi layak terbang, sedangkan Departemen Transportasi Korsel menjelaskan bahwa pilot yang bertugas memiliki pengalaman lebih dari 6.800 jam terbang sejak 2019.

Menurut Geoffrey Thomas, pakar penerbangan internasional, Korea Selatan dan maskapai penerbangannya dikenal memiliki catatan keselamatan yang sangat baik. “Baik pesawat maupun maskapai penerbangan tersebut memiliki catatan keselamatan yang sangat baik,” ungkapnya.

Baca Juga:Bappebti Perkuat Literasi dan Proteksi untuk Pelanggan Aset Kripto!Prabowo Tegaskan: Tobat Saja Tidak Cukup, Koruptor Harus Kembalikan Uang Negara

Keselamatan Penerbangan: Serangan Burung sebagai Ancaman Global

Tabrakan burung bukanlah hal baru dalam dunia penerbangan. Di Inggris, misalnya, lebih dari 1.400 kasus serupa dilaporkan pada tahun 2022, meski hanya sekitar 100 kasus yang memengaruhi operasional pesawat.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menegaskan bahwa tabrakan burung dapat berbahaya, terutama bagi jet yang rentan kehilangan daya jika burung tersedot ke saluran udara. Salah satu insiden terkenal adalah kecelakaan Airbus A320 milik US Airways pada 2009 di Sungai Hudson, New York, yang berhasil mendarat darurat tanpa korban jiwa.

Langkah Lanjutan dan Koordinasi Internasional

Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden ini. “Saat ini KBRI Seoul sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat. Berdasarkan informasi informal yang didapat, tidak terdapat penumpang WNI dalam pesawat tersebut,” ungkap Judha Nugraha, Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI.

Sementara itu, otoritas Korea Selatan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk menemukan penyebab pasti kecelakaan. Langkah ini diharapkan dapat mencegah tragedi serupa di masa depan, sekaligus memastikan bahwa standar keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama.

0 Komentar