Harga Emas Antam Diprediksi Pecahkan Rekor di Pertengahan 2025!

Harga Emas Antam Diprediksi Pecahkan Rekor di Pertengahan 2025!
Harga Emas Antam Diprediksi Pecahkan Rekor di Pertengahan 2025!
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Harga emas Logam Mulia (LM) produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menunjukkan tren positif menjelang akhir tahun. Pada Senin (30/12/2024), harga emas di butik LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat naik Rp2.000 menjadi Rp1.528.000 per gram. Harga buyback, yang menjadi patokan saat menjual kembali emas, juga meningkat sebesar Rp2.000 ke level Rp1.378.000 per gram.

Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek emas di tahun mendatang. Seiring dengan proyeksi kenaikan harga emas dunia, logam mulia ini diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada 2025. Beberapa analis bahkan memprediksi harga emas dapat menembus angka US$3.000 per troy ons pada pertengahan tahun depan, didorong oleh penguatan sentimen safe haven serta dukungan kebijakan bank sentral.

Emas Sebagai Pilihan Utama Investor

Sepanjang 2024, harga emas telah melonjak hingga 27%, menjadikannya salah satu instrumen investasi yang paling diincar. Ketidakpastian ekonomi global dan ancaman inflasi menjadi alasan utama investor memilih emas sebagai aset perlindungan.

Baca Juga:Meriah! Milangkala Desa Jalancagak ke-44 Dirayakan dengan Pawai Alegoris dan Pagelaran Wayang GolekCatat Jadwal Tayangnya, Jangan Sampai Ketinggalan! Berikut Deretan Anime yang Rilis Tahun 2025!

Namun demikian, tantangan tetap ada. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang berada di level tertinggi dalam delapan bulan terakhir sedikit menekan daya tarik emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil. Selain itu, penguatan indeks dolar AS selama empat minggu berturut-turut turut membebani harga logam mulia ini.

Dilansir dari Reuters, selasa (31/12), sentimen ini menimbulkan tekanan pada emas, meski masih terdapat sejumlah faktor positif yang menopang harga.

Geopolitik dan Kebijakan AS Menjadi Katalis Positif

Salah satu pendorong utama permintaan emas adalah ketegangan geopolitik yang terus memanas. Konflik di Ukraina dan Timur Tengah meningkatkan minat terhadap aset safe haven seperti emas. Selain itu, kebijakan fiskal yang direncanakan oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump, juga memicu kekhawatiran pasar. Spekulasi bahwa kebijakan ini dapat mendorong inflasi lebih tinggi di masa depan menjadi alasan investor memperkuat portofolio mereka dengan emas.

Meskipun kondisi pasar global masih dinamis, optimisme terhadap emas di tahun 2025 tetap tinggi. Dengan berbagai faktor pendorong, logam mulia ini diprediksi akan terus menarik perhatian sebagai salah satu pilihan investasi utama di tengah ketidakpastian ekonomi.

0 Komentar