Percepat Pembangunan! Dengan Luas 126 Hektare, Pabrik BYD Subang Akan Jadi Raksasa Otomotif ASEAN

Percepat Pembangunan! Dengan Luas 126 Hektare, Pabrik BYD Subang Akan Jadi Raksasa Otomotif ASEAN
Percepat Pembangunan! Dengan Luas 126 Hektare, Pabrik BYD Subang Akan Jadi Raksasa Otomotif ASEAN
0 Komentar

SUBANG – Pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, menjadi sorotan dunia otomotif. Raksasa teknologi asal China ini mengklaim bahwa proses pembangunan tersebut merupakan salah satu yang tercepat dalam sejarah mereka. Dengan target operasional pada awal 2026, pabrik ini tidak hanya menjadi pusat produksi kendaraan listrik untuk pasar lokal tetapi juga untuk pasar ekspor.

Menurut Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific, pembangunan pabrik di Indonesia menunjukkan efisiensi yang luar biasa. “Pembangunan pabrik BYD di Indonesia nantinya merupakan salah satu yang tercepat, karena sebelumnya untuk membuat pabrik mobil listrik di China dan di Thailand membutuhkan waktu 10-16 bulan. Namun jika didukung pemerintah, kami yakin bisa menyelesaikan pembangunan pabrik dan memulai produksi komersial pada awal 2026,” ungkap Liu seperti yang dikutip dari siaran resmi BKPM, Selasa (31/12).

Komitmen Pemerintah dan Investasi Berkelanjutan

Dukungan pemerintah Indonesia menjadi salah satu kunci keberhasilan percepatan ini. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan optimismenya terhadap dampak positif pembangunan pabrik tersebut. Menurutnya, proyek ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendorong pengurangan emisi karbon yang menjadi target nasional pada 2060.

Baca Juga:10 Peristiwa Paling Menyita Perhatian Publik Sepanjang 2024 di Indonesia!Jelang Libur Tahun Baru 2024-2025, Asstro Highland Ciater Catat Kenaikan Kunjungan 

“Terlebih lagi saat ini perusahaan tidak hanya melihat pasar Indonesia yang cukup besar tetapi juga untuk pasar ekspor,” ujar Rosan. Ia juga menambahkan bahwa percepatan infrastruktur di kawasan Subang, termasuk pembangunan jalan tol dan akses ke Pelabuhan Patimban, menjadi prioritas pemerintah untuk mendukung pengoperasian pabrik.

Ekspansi Produksi dan Pengembangan Teknologi

Pabrik ini rencananya akan meningkatkan kapasitas produksi yang awalnya hanya 150 ribu unit per tahun. Meskipun Rosan tidak menyebutkan angka pasti penambahan kapasitas tersebut, ia memastikan bahwa pengembangan fasilitas ini akan berdampak signifikan. Selain itu, BYD berencana memperluas fasilitas untuk pengembangan baterai dan kendaraan jenis Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium pada awal tahun depan.

Penambahan kapasitas produksi ini diprediksi akan meningkatkan jumlah tenaga kerja secara drastis. “Penambahan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang,” ungkap Rosan.

0 Komentar