Tanggapan Pemerintah dan Upaya Penyelesaian
Pemerintah daerah dan Satuan Kerja (Satker) Bendungan Sadawarna menyadari dampak yang ditimbulkan akibat keterlambatan penyelesaian jalan lingkar ini. Pada Desember 2022, perwakilan Satker Bendungan Sadawarna menyatakan komitmennya untuk tidak meninggalkan masyarakat dan berupaya mempercepat penyelesaian jalan lingkar secara permanen. Pembangunan jalan lingkar permanen diharapkan dapat terlaksana pada awal Maret 2023 dan selesai sekitar sembilan bulan kemudian, namun sampai saat ini masih belum selesai juga.
Namun, realisasi di lapangan menunjukkan bahwa target tersebut belum tercapai hingga awal 2025. Kendala teknis, cuaca, dan faktor lainnya menjadi tantangan dalam percepatan pembangunan jalan lingkar ini. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar aksesibilitas masyarakat dapat segera pulih.
Harapan Masyarakat
Masyarakat di sekitar Bendungan Sadawarna berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat segera menyelesaikan pembangunan Jalan Lingkar Bendungan Sadawarna. Mereka menginginkan akses jalan yang layak dan aman untuk mendukung aktivitas sehari-hari, perekonomian, serta layanan publik. Selain itu, warga berharap adanya komunikasi yang transparan mengenai progres pembangunan dan estimasi waktu penyelesaian, sehingga mereka dapat merencanakan aktivitas dengan lebih baik.
Baca Juga:Kisah Polisi Subang Memberdayakan ODGJ, Upaya Humanis untuk ODGJ!Turun Lagi! Harga Buyback Emas Antam Hari Ini, 6 Januari, Sentuh Rp1,38 Juta!
Kondisi terkini Jalan Lingkar Bendungan Sadawarna di Subang pada awal tahun 2025 menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur pengganti akibat penggenangan bendungan masih belum sepenuhnya selesai. Keterlambatan ini berdampak signifikan pada mobilitas dan kehidupan masyarakat setempat. Diperlukan upaya lebih lanjut dan koordinasi yang intensif antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat untuk memastikan penyelesaian jalan lingkar ini dapat segera terealisasi, sehingga manfaat Bendungan Sadawarna dapat dirasakan tanpa mengorbankan aksesibilitas dan kesejahteraan warga di sekitarnya.