Puskesmas Kasomalang Bersama Pemdes Kasomalang Wetan Giat Pencegahan Jentik Nyamuk

Uptd puskesmas kasomalang
UPTD Puskesmas Kasomalang bersama Pemerintah Desa Kasomalang Wetan melakukan kegiatan pencegahan jentik nyamuk di beberapa titik rawan. HADI MARTADINATA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG – Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Khususnya DBD, UPTD Puskesmas Kasomalang bersama Pemerintah Desa Kasomalang Wetan melakukan kegiatan pencegahan jentik nyamuk di beberapa titik rawan. Kegiatan ini dilakukan di Kampung Irian, Haur Koneng, dan Cileutik, menyasar daerah yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pada Jum’at (10/1/2025).

Kepala UPTD Puskesmas Kasomalang, Dr. Andri Suratman, menjelaskan, kegiatan ini merupakan respons atas keluhan beberapa warga yang mengalami demam dan sakit badan di sejumlah lokasi. “Hari ini kita melaksanakan kegiatan di Kasomalang Wetan, Kecamatan Kasomalang, sebagai tindak lanjut dari keluhan warga. Bersama Pemerintah Desa, RT/RW, dan masyarakat, kami mengadakan Jumat Bersih (Jumsih) untuk membersihkan area-area yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” kata Dr. Andri.

Selain membersihkan lingkungan, tim Puskesmas juga memeriksa beberapa pasien yang mengalami keluhan. “alhamdulillah sih secara general ini panas biasa dan biasa ada campurmatik segala macem yang di sebabkan usia, Pasien yang mengalami keluhan kita berikan obat anti-nyeri, penurun panas, serta vitamin untuk membantu pemulihan,” ungkap Dr. Andri.

Baca Juga:Cafe Baru di Subang, Di Bawah Pohon Tawarkan Sensasi Minimalis dan AestheticKuasa Hukum Paslon 02 Tanggapi Gugatan di MK, Siapkan Bukti Kuat

Namun, dalam proses pemeriksaan lingkungan, ditemukan beberapa jentik nyamuk di area genangan air. Untuk itu, pihak Puskesmas memberikan bubuk ABATE kepada warga sebagai langkah pencegahan pertumbuhan jentik nyamuk. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga disampaikan kepada warga setempat.

“Mengingat saat ini musim hujan, genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Kami mengingatkan warga untuk rutin membersihkan lingkungan agar tidak muncul kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Saat ini, belum ada laporan kasus DBD di wilayah kami, Mudah-mudahan tidak ada makanya kita segera antisipasi lebih awal” ujar Dr. Andri.

Dr. Andri juga menjelaskan bahwa gejala DBD saat ini lebih bervariasi dibandingkan dengan sebelumnya. Jika dulu gejala utama DBD ditandai dengan panas tinggi dan munculnya bintik-bintik merah, kini gejalanya macam-macam.

“Kadang keluhannya seperti demam biasa. Ketika diobati dengan obat umum, seperti obat warung, tidak ada perubahan. Maka, kami sarankan jika setelah 2-3 hari kondisi tidak membaik, segera periksakan ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk cek laboratorium,” jelas Dr. Andri.

0 Komentar