SUBANG – Mantan Bupati Purwakarta yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, kembali menegaskan sikapnya terkait penutupan tambang ilegal di Subang. Menurutnya, aktivitas tambang tanpa izin tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga bisa memicu berbagai masalah sosial, termasuk kecelakaan kerja dan konflik lahan.
Dalam perbincangannya dengan supir truk muatan, Andri Jhon 29/01, kang Dedi mendengar langsung keluhan dari pekerja yang terdampak.
“Kami ini hanya cari makan, Pak. Kalau tambang ilegal ditutup, kami bingung mau kerja di mana,” ungkap Andri Jhon.
Baca Juga:Andri Jhon Tanyakan Kang Dedi Bagaimana Nasib Supir Selanjutnya!Agar Tak Jadi Korban Kriminal, Polres Subang Imbau Anak-anak Diminta Pulang Sebelum Larut Malam
Menanggapi hal itu, Dedi menjelaskan bahwa tambang ilegal tidak boleh dibiarkan karena merugikan lebih banyak pihak dalam jangka panjang. Ia juga meminta agar masyarakat tidak hanya melihat dari sisi ekonomi sesaat, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan yang bisa berbahaya di masa depan.
“Saya mengerti bahwa ini menyangkut mata pencaharian, tapi kalau dibiarkan terus, siapa yang akan bertanggung jawab kalau terjadi bencana? Kita harus berpikir untuk jangka panjang,” ujar Dedi.
Dedi juga mendesak aparat penegak hukum untuk lebih tegas dalam menangani tambang ilegal dan memastikan bahwa perusahaan tambang harus mengikuti aturan yang berlaku.
“Kalau memang mau tambang, buat izin yang jelas, kelola dengan baik, dan pastikan ada tanggung jawab terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar,” katanya.
Dengan penutupan tambang ilegal ini, masyarakat berharap ada solusi nyata dari pemerintah untuk membantu pekerja yang terdampak dan memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab.