- Mengurangi Belanja Pendukung: Meninjau kembali belanja yang tidak memiliki output terukur.
- Memfokuskan Alokasi Anggaran: Mengalokasikan anggaran berdasarkan target kinerja pelayanan publik, bukan berdasarkan pemerataan atau alokasi tahun sebelumnya.
- Selektif dalam Memberikan Hibah: Memberikan hibah secara selektif, baik dalam bentuk uang, barang, maupun jasa.
- Menyesuaikan Belanja APBD: Melakukan penyesuaian belanja yang bersumber dari Transfer ke Daerah.
Instruksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran daerah digunakan secara efisien dan tepat sasaran.
Peran Kementerian dan Lembaga Terkait
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, diberi mandat untuk menetapkan besaran efisiensi anggaran bagi setiap K/L dan melakukan penyesuaian alokasi Transfer ke Daerah. Selain itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, diinstruksikan untuk memantau pelaksanaan efisiensi belanja di tingkat pemerintah daerah. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga diminta untuk mengawasi pelaksanaan Inpres ini guna memastikan efisiensi yang diharapkan tercapai.
Dampak dan Harapan
Dengan diterbitkannya Inpres Nomor 1 Tahun 2025, pemerintah berharap dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran negara dan daerah, memastikan setiap pengeluaran memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Tips untuk Implementasi Efisiensi Anggaran
Baca Juga:Harga Emas Antam Hari Ini 3 Februari 2025 Naik Lagi! Simak RinciannyaCara Cepat dan Mudah Cek NIK KTP untuk Bansos PKH 2025
Bagi instansi pemerintah pusat dan daerah yang akan mengimplementasikan Inpres ini, berikut beberapa tips yang dapat membantu:
- Prioritaskan Program Utama: Fokuskan anggaran pada program yang memiliki dampak langsung dan signifikan bagi masyarakat.
- Evaluasi Kegiatan Rutin: Tinjau kembali kegiatan rutin yang memakan anggaran besar namun memiliki dampak minimal.
- Manfaatkan Teknologi: Gunakan teknologi informasi untuk mengurangi kebutuhan perjalanan dinas dan pertemuan tatap muka.
- Libatkan Semua Pihak: Ajak seluruh pegawai untuk berpartisipasi dalam upaya efisiensi, sehingga tercipta budaya hemat di lingkungan kerja.
- Monitoring dan Evaluasi yang Ketat: Pastikan setiap penghematan yang dilakukan diawasi secara ketat dengan laporan berkala agar tidak ada kebocoran anggaran.
- Penyusunan Rencana Anggaran yang Transparan: Setiap instansi harus menyusun rencana anggaran secara lebih transparan dengan menampilkan prioritas penggunaan dana secara jelas.