Dinas Sosial Subang Kewalahan Memulangkan Orang Terlantar dari Lembur Pakuan

orang terlantar di Lembur Pakuan
Dinas Sosial menjemput sejumlah orang terlantar dari Makassar, Medan, Manado, dan Palembang di Lembur Pakuan beberapa waktu lalu. MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES 
0 Komentar

SUBANG– Semenjak Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jawa Barat dan viral di media sosial melalui konten-konten ia buat, Lembur Pakuan nampak semakin ramai belakangan ini.

Tempat kediaman sosok yang sering disapa KDM tersebut bahkan kini menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Subang, sehingga dapat berdampak baik dengan memutar roda perekonomian disekitarnya.

Namun, dibalik itu semua terdapat salah satu masalah yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

Baca Juga:Drainase Buruk dan Minim Serapan Air Warga Pamanukan Resah Genangan Air Tak Kunjung SurutStunting di Plered Capai 375 Kasus, Tertinggi di Purwakarta 

Kasi Perlindungan Korban Tindak Kekerasan, Perdagangan Orang dan Orang Terlantar Dinas Sosial Subang, Sri Mulyani mengungkapkan fenomena viralnya Lembur Pakuan tersebut ternyata juga membuat jumlah orang terlantar dari luar Subang terus menerus bertambah.

“Bulan Juni saja kita sudah menerima 64 orang dari Lembur Pakuan. Banyak mereka berasal dari luar provinsi bahkan luar pulau Jawa,” ucapnya.

Sri mengatakan sejauh ini pendatang terlantar dari sejumlah daerah mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Padang, Medan, Makassar, Manado, Lampung, Bandung, Bogor, Sukabumi dan daerah lainnya telah diterima oleh Dinas Sosial Subang.

“Kita bahkan pernah menerima laporan sampai 5 orang terlantar per hari,” ucapnya.

Sri bilang berdasarkan hasil bincang-bincang bersama orang terlantar tersebut, mereka yang rela jauh-jauh tanpa persiapan ke Lembur Pakuan itu berharap dapat menerima uluran tangan dari Mantan Bupati Purwakarta itu.

Sebab, KDM acap kali memperlihatkan kedermawanannya dalam konten yang sering dibagikan di berbagai media sosialnya.

“Rata-rata orang terlantar yang datang ke Lembur Pakuan itu adalah orang-orang yang ada dalam kesulitan ekonomi. Jadi mereka datang ke sana dengan harapan mendapatkan bantuan seperti pekerjaan, modal usaha, bahkan uang untuk melunasi hutang,” ucapnya.

Baca Juga:Aklamasi, Purwanto Pimpin PGRI Kabupaten Purwakarta Periode 2025-2030Pamit, Pj Bupati Sampaikan Permohonan Maaf

Berdasarkan pantauan Pasundan Ekspres nampak kebanyakan orang terlantar dari Lembur Pakuan adalah orang-orang lanjut usia. Ditemukan juga seorang ibu yang membawa seorang bayi dikarenakan ditinggal suaminya.

Hal inilah yang membuat kinerja Dinas Sosial menjadi terforsir belakangan ini, bahkan hingga mengorbankan waktu libur.

“Dari Senin sampai Minggu kita tidak pernah libur sementara ini, karena banyak orang terlantar yang dikirim dari Lembur Pakuan baik oleh tim Pak KDM mau pun dari pihak kepolisian,” ucapnya.

0 Komentar