SUBANG-Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Kabupaten Subang, Sadath M. Nur mengungkap bahwa pihaknya tengah memantau sejumlah gerakan yang terindikasi sesat.
“Kami mendapatkan beberapa temuan, salah satunya yang sudah lama infonya itu di daerah Gempol, Patokbeusi,” ucapnya.
Selain yang telah disebutkan, baru-baru ini MUI Kabupaten Subang juga mendapatkan temuan baru di area Pagaden Barat.
Baca Juga:Tanamkan Rasa Cinta, MPLS SMPN 1 Subang Berlangsung Meriah dengan Tema “Under The Sea"Dinas Sosial Subang Kewalahan Memulangkan Orang Terlantar dari Lembur Pakuan
“Yang terbaru terdapat temuan di Ciater dan Pangsor Pagaden Barat, itu berkaitan dengan Gerakan Akhir Zaman (GAZA),” ucapnya.
Dikutip website dari gerakan itu, Gerakan Akhir Zaman atau GAZA ini didirikan dan dipimpin oleh Diki Candra, pria asal Tasikmalaya. Gerakan ini merupakan pengikut Muhamad Qasim bin Abdul Karim.
Muhammad Qasim bin Abdul Karim sendiri merupakan pria asal Lahore, Pakistan, yang mengklaim menerima serangkaian mimpi profetik sejak usia 13 tahun.
Sejumlah mimpi yang diklaimnya sebagai pesan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW berfokus pada peringatan akhir zaman, ajakan menjauhi syirik, dan prediksi mengenai masa depan dunia Islam.
Sosok Muhammad Qasim bin Abdul Karim inilah yang dirinya yakini sebagai Al Mahdi oleh Diki Candra.
Diki sendiri nampak gencar berdakwah di media sosial, bahkan dikabarkan memiliki puluhan WhatsApp grup di berbagai wilayah di Indonesia.
Dikutip dari suryanenggal.id, GAZA dibawah arahan Diki Candra dikabarkan membuat program ketahanan pangan dengan membuka lahan di Kabupaten Subang, Kecamatan Cisalak, Desa Cipunagara Dusun Bukanagara.(fsh)