Para siswa bukan hanya menjadi peserta, tetapi juga menjadi perancang, pengelola, dan pelaksana dari berbagai aktivitas, yang secara langsung melatih kemampuan kepemimpinan dan tanggung jawab mereka.
Momentum perayaan ini juga digunakan sebagai refleksi bersama terhadap perjalanan panjang sekolah selama lebih dari enam dekade. Usia 63 tahun bukan hanya tentang angka, melainkan tentang proses, dinamika, dan semangat untuk terus berinovasi menghadapi era yang terus berubah.
Melalui Chrosinema’63, SMAN 1 Subang membuktikan bahwa perayaan ulang tahun sekolah bisa menjadi lebih dari sekadar acara seremonial.
Baca Juga:Jadi Layanan Paling Banyak Diakses Masyarakat, Ini Penjelasan Soal HT dan Roya Elektronik bagi DebiturWamen Ossy Ceritakan Peran Reforma Agraria untuk Pengelolaan Tanah di Universitas Mahendradatta
“Smansa bisa menjadi panggung pembelajaran yang hidup, tempat tumbuhnya semangat kebersamaan, serta cerminan identitas dan cita-cita sekolah untuk terus mencetak generasi yang berpikir, berkarakter, dan siap bersaing di masa depan,” pungkasnya.(znl)