Daftar Alat Musik Tradisional yang Dipetik dan Asalnya, Kamu Pasti Baru Tahu!

Daftar Alat Musik Tradisional yang Dipetik dan Asalnya, Kamu Pasti Baru Tahu!
Daftar Alat Musik Tradisional yang Dipetik dan Asalnya, Kamu Pasti Baru Tahu!
0 Komentar

5. Jentreng (Tarawangsa)

Alat petik asal Jawa Barat ini mirip kecapi, namun lebih kecil dan memiliki tujuh senar. Dibuat dari kayu nangka atau kenanga, suara yang dihasilkan menyerupai dentingan halus yang cocok untuk iringan tari atau upacara tradisional.

6. Sampek (Sape’)

Alat musik khas Dayak di Kalimantan Timur. Dipetik dengan jari, sampek memiliki 3–6 senar dan menunjukkan keindahan ukiran khas Dayak pada bagian gagangnya. Nama “sampek” sendiri berarti ‘memetik dengan jari’.

7. Panting

Asal Banjar, Kalimantan Selatan. Bentuknya ramping, dan umumnya dimainkan bersama instrumen lain dalam pertunjukan budaya. Panting memiliki empat senar dan dipetik memakai jari.

8. Gambus

Baca Juga:9 Aplikasi Penghasil Uang 100 Ribu per Hari 2025, Nomor 3 Wajib Kamu CobaNggak Pake Lama, Ini Game Saldo DANA Langsung Cair yang Beneran Bayar 2025

Hasil akulturasi budaya Melayu dan Timur Tengah, gambus kini populer di Kalimantan Timur. Bentuknya menyerupai mandolin, dengan tubuh bulat telur dan senar fleksibel, sangat cocok untuk musik kental dengan nuansa islami.

9. Idiokordo (Tatabuhan)

Berasal dari Maluku, alat ini terbuat dari kayu yang diukir dengan senar (biasanya empat). Saat dipetik, menghasilkan melodi manis dan memikat pendengar.

10. Japen, Guoto, Yangere

  • Japen: Ada di Kalimantan Tengah, alat ini muncul dari pengaruh budaya Dayak dan Tiongkok.
  • Guoto: Dari Papua, dibuat dari kulit lembu dan bilah bambu, dipetik menghasilkan melodi natural.
  • Yangere: Dari Maluku Utara (Halmahera), bentuknya mirip gitar hasil adaptasi dari kebudayaan Portugis.

Tips Menikmati dan Memahami Alat Musik Tradisional Petik

  • Dengar versi audio atau video: Platform seperti YouTube atau situs budaya sering menyiarkan demo permainan alat-alat ini—berguna untuk mengenali ciri suara dan teknik memetik.
  • Ikuti workshop atau pertunjukan lokal: Banyak komunitas seni di daerah mengadakan kelas atau pentas yang memungkinkan mengenali alat secara langsung.
  • Perhatikan bahan bakunya: Kecapi biasanya kering, Sasando memanfaatkan bambu dan daun lontar, sementara Sampek sering dihias logam—ini memberi kekayaan tekstur suara.
  • Pahami konteks budaya: Beberapa alat seperti Hasapi atau Sampek dipakai dalam upacara adat; memahami asal budaya memperkaya apresiasi musik.

Mengulik Alat musik tradisional yang dipetik dan asalnya membawa satu pada perjalanan menyelami warisan budaya musisi leluhur. Dari Kecapi Sunda hingga Sasando Rote, dari Hasapi Batak hingga Panting Banjar semua punya cerita dan suara unik mereka sendiri.

0 Komentar