PASUNDAN EKSPRES – Kadang kita lupa bahwa di balik senyum seorang ibu, ada kisah yang tak pernah diceritakan. Ada luka yang dipendam rapi, ada mimpi yang dikorbankan, dan ada pilihan yang diambil bukan untuk dirinya sendiri, melainkan demi anak-anaknya.
Semua perasaan itu hadir lewat film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah, karya terbaru yang sudah tayang di bioskop.
Disutradarai oleh Kuntz Agus sudah tayang pada September 2025, film ini membawa penonton menyelami satu pertanyaan yang menyakitkan tapi relevan: Bagaimana jika ibu memilih hidup yang berbeda?
Baca Juga:Harga Emas ANTAM Hari Ini Pecah Rekor Tertinggi, Simak Daftar Lengkapnya!Kumpulan Game Penghasil Uang Asli 2025, Cuma Modal Main Bisa Cuan!
Sinopsis Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (2025)
Kisahnya berpusat pada Alin, diperankan apik oleh Amanda Rawles, seorang mahasiswi kedokteran yang mendadak harus pulang ke rumah karena masalah beasiswa.
Kepulangan itu bukan hanya mengguncang rutinitas, tapi juga membuka luka-luka lama dalam keluarganya.
Ayahnya, Tio (Bucek Depp), lebih sering absen daripada hadir sebagai kepala keluarga.
Sedangkan kakaknya, Anis (Eva Celia), terpaksa menunda impian, dan sang adik, Asya (Nayla D. Purnama), harus tumbuh dalam situasi serba kekurangan.
Di tengah kekacauan itu, Alin menemukan buku harian milik ibunya, Wulan (Sha Ine Febriyanti).
Sebuah jendela masa lalu yang memperlihatkan mimpi-mimpi yang terpaksa ditinggalkan demi pernikahan yang tak sepenuhnya membahagiakan. Setiap lembar buku harian itu mengantar Alin pada pertanyaan yang makin menghantui: Andai ibu tidak menikah dengan ayah, apakah ia akan hidup lebih bahagia?
Pertanyaan yang tidak hanya menyentuh sosok ibunya, tapi juga mengguncang relasi Alin sendiri bersama pacarnya, Irfan (Indian Akbar).
Baca Juga:6+ Situs Nonton Drama Pendek China Gratis, Tinggal Pilih Cap Cip Cup!Live Score dan Streaming Hong Kong Open 2025 Terbaru
Di Balik Film “Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah”
Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah tidak menyuguhkan cerita hitam putih. Ini bukan sekadar drama keluarga, tapi refleksi tentang perempuan yang sering kali mengorbankan dirinya dalam sunyi.
Tentang bagaimana cinta bisa bertahan bukan karena bahagia, melainkan karena rasa tanggung jawab yang terlalu berat untuk ditinggalkan.
Setiap karakter ditulis secara detail, menyentuh, dan manusiawi. Penonton tidak hanya dibuat memahami Wulan sebagai ibu, tapi juga sebagai perempuan yang pernah punya impian.