PASUNDAN EKSPRES – Serial Film Jingga dan Senja datang sebagai salah satu produksi remaja Indonesia yang cukup menyita perhatian. Diangkat dari novel best-seller karya Esti Kinasih, serial Film Jingga dan Senja mengangkat kisah dua remaja Ari dan Tari yang lahir pada waktu senja, memiliki nama yang berhubungan dengan matahari-terbenam, dan kemudian dipertemukan dalam dinamika sekolah, persahabatan, konflik, dan cinta.
Cerita ini tak sekadar romansa remaja biasa karena dibumbui dengan rivalitas antar sekolah, konflik keluarga, dan pilihan yang harus dihadapi para tokohnya. Ketika menonton Film Jingga dan Senja, penonton akan dibawa ke suasana SMA yang penuh tantangan, mulai dari tekanan sosial, kegaduhan tawuran antar sekolah, sampai ke hal-hal yang lebih dalam seperti pengampunan dan pembuktian diri.
Serial ini menyajikan dialog-dialog yang cukup dekat dengan keseharian pelajar Indonesia, sekaligus menghadirkan karakter yang terasa nyata dalam pergulatan batin mereka.
Baca Juga:Update Terbaru! Inilah Daftar Lengkap Harga Buyback Emas UBS Hari Ini, 30 Oktober 2025Cara Download Battlefield Redsec Terbaru 2025! Gratis, Resmi, dan Aman 100%!
Dengan demikian, ketika kamu mulai mengeksplorasi Film Jingga dan Senja, bukan hanya kisah cinta yang akan kamu dapatkan, tetapi juga kisah pertumbuhan pribadi dan pengertian yang muncul di tengah konflik yang tampak ringan namun berdampak besar.
Sinopsis Lengkap Film Jingga dan Senja
Dalam Film Jingga dan Senja, inti ceritanya dimulai di SMA Airlangga, tempat Ari (pemeran, Abidzar Al Ghifari) menjadi siswa kelas tiga yang dikenal keras kepala, memberontak, dan populer di kalangan siswi. Sedangkan Tari (pemeran, Yoriko Angeline) adalah murid baru kelas satu yang mandiri, berani, dan sulit dibujuk untuk terbuka terhadap pendekatan orang lain. Keduanya memiliki nama yang berkaitan dengan matahari dan waktu senja Ari adalah Matahari Senja (“Matahari Senja, Ari”) dan Tari ialah Jingga Matahari (“Jingga Matahari, Tari”).
Suatu hari, Ari menyadari bahwa Tari menjadi target perhatian Angga, ketua geng di sekolah musuh (SMA Brawijaya). Konflik lama antara Ari dan Angga akhirnya ikut menyeret Tari ke pusat perhatian. Ari yang biasanya berada di tengah kontroversi dan tawuran merasa terganggu ketika Tari mulai menjadi sasaran. Dari sana, persaingan, kecemburuan, dan emosi remaja mulai dipicu.
