Lebih dari itu, Pangku mengajak penonton memahami kompleksitas pilihan hidup seorang ibu yang harus bertahan di tengah tekanan ekonomi dan stigma masyarakat.
Sosok Sartika digambarkan bukan sebagai korban semata, tetapi sebagai perempuan tangguh yang berjuang mempertahankan martabat dan masa depan anaknya.
Christine Hakim, yang memerankan tokoh Maya, menghadirkan nuansa emosional yang dalam.
Baca Juga:Harga ANTAM Terbaru Per Gram Naik Lagi, Catat Daftarnya!Ngeri! Ini Dia List Film Horor untuk Halloween, Bikin Kebayang!
Ia menjadi simbol dari generasi lama perempuan Pantura yang memahami kerasnya hidup di jalur itu, sekaligus menjadi sosok yang berkonflik antara membantu dan memanfaatkan situasi.
Film Reza Rahadian yang Sarat Emosi dan Kejujuran
Reza Rahadian menyebut Pangku sebagai film yang sangat personal baginya.
Setelah bertahun-tahun memerankan berbagai karakter di layar lebar, ia ingin menghadirkan kisah yang menyentuh sisi manusiawi, bukan sekadar hiburan.
Visual film yang realistis, pencahayaan redup khas jalur Pantura, dan dialog yang mengalir natural membuat penonton serasa ikut hidup di dunia Sartika dan Maya.
Kehadiran film Reza Rahadian Pangku juga diharapkan bisa membuka ruang diskusi publik tentang bagaimana masyarakat memandang perempuan yang bekerja di sektor informal dan kerap dipinggirkan.
Film Reza Rahadian “Pangku” akan tayang mulai 6 November 2025 di seluruh jaringan bioskop Indonesia.
(pm)