Tech Hub Dukung Pembentukan Kedaulatan Digitalisasi Indonesia

Tech Hub Dukung Pembentukan Kedaulatan Digitalisasi Indonesia
Tech Hub Dukung Pembentukan Kedaulatan Digitalisasi Indonesia
0 Komentar

JAKARTADigitalisasi yang semakin cepat membuat korporasi serta para pelaku usaha untuk terus beradaptasi agar dapat bertahan serta terus maju ke depan. Maka dari itu, perlu adanya transformasi digital yang mulai dilakukan secara kolaboratif oleh semua pihak.

Untuk itu, kolaborasi elemen swasta, pemerintah, dan BUMN salah satunya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan Kadin Tech Hub yang diperkenalkan pada acara Digitalisasi Nusantara Expo and Summit (DNES) 2022 yang digelar Kadin Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah, sebagai bagian dari side events B20 Gugus Tugas Digitalisasi.

Kadin Tech Hub merupakan wadah yang mempertemukan perusahaan/instansi/UMKM serta pemilik permasalahan dengan penyedia solusi dari individu, startup, dan kampus. Ketua Komite Tetap Program Prakarsa Baru Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia sekaligus Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan bahwa platform Kadin Tech Hub hadir untuk mendukung  transformasi digital yang kini terjadi.

Baca Juga:Hengky Kurniawan: Kami Tak Terima Tamu Menginap di Daerah LainKPSBU Inovasi Olahan Susu, Produksi Es Krim dan Keju

Keterlibatan Telkom dalam platform Kadin Tech Hub menjadi bukti kontribusi perusahaan mendukung digitalisasi dan pembentukan kedaulatan digital Indonesia.

Fajrin yang juga menjabat Deputy Chair TF Digitalization B20 mengatakan, Telkom konsisten memperkuat jaringan backbone dan gateway international, mengembangkan ekosistem data center (NeuCentrIX) untuk mengakselerasi digitalisasi berbasis cloud, dan mengembangkan infrastruktur demi meningkatnya kualitas layanan telekomunikasi dan digital hingga ke pelosok.

Dalam keterangannya, Senin, 4 April 2022, Fajrin Rasyid mengatakan

“Lalu lintas 79,4 zettabytes data/informasi per tahun akan meningkatkan lebih banyak masalah untuk dipecahkan. Koneksi digital yang lebih cepat, didukung teknologi 5G dan IoT, berpotensi meningkatkan PDB global sebesar USd1,2 triliun menjadi USd2 triliun pada 2030 mendatang. Potensi ini harus kita maksimalkan demi membawa kemaslahatan bagi negara, masyarakat, dan pelaku usaha,” ujarnya.

Menurutnya, pada 2030 nanti nilai pasar IoT akan mencapai USD12,6 triliun. Angka ini membuktikan besarnya peluang digitalisasi untuk memajukan perekonomian masyarakat dunia, khususnya Indonesia.
Pada dekade mendatang digitalisasi yang masif akan menjadi konsep utama dalam perekonomian dunia. Sistem ekonomi kolaboratif akan tercipta seiring makin biasnya batas antar negara akibat kemajuan teknologi.

0 Komentar