Solusi Atasi Stunting di Karawang

0 Komentar
  1. Oleh: Yuyun Suminah, A.Md
    Aktivis Muslimah Karawang

Stunting, apa itu stunting? Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut? Ya. Stunting atau gizi buruk adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama. Umumnya hal itu disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting ini biasanya dimulai dari dalam kandungan dan akan terlihat ketika usia 2 tahun.
Balita yang mengalami gangguan stunting bukan hanya masalah gizi saja, yang akan mengganggu pertumbuhan fisik seperti tubuh pendek/kerdil melainkan akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya, baik produktifitasnya maupun kreatifitasnya dimasa usia produktif.
Bahaya terbesar stunting adalah masa depan bangsa, karena dampak stunting adalah bangsa akan kehilangan SDM yang berkualitas dari segi fisik maupun kecerdasan.
Di karawang sendiri masalah stunting sebanyak 13 persen dari 116.000 balita. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hidayat mengatakan” dari 10 Balita ada satu yang mengalami stunting, masalah tersebut bisa ditangani dengan memperhatikan dua faktor, yakni kesehatan dan non kesehatan”. (Kompas.com 05/12/19)
Untuk faktor kesehatan perlu memperhatikan asupan gizi seperti makan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Seimbang asupan nutrisinya dengan perkembangan tubuhnya, tak hanya itu pola asuh pun mempengaruhi.
Sementara faktor non kesehatannya mencakup kebersihan tempat tinggal (lingkungan). Diantaranya penggunaan air bersih. Air merupakan kebutuhan pokok masyarakat, ketika air yang digunakan tidak bersih maka sumber penyakit pun timbul, begitu pun dengan balita akan rentan terkena penyakit. Karena akan menyebabkan infeksi, nafsu makan turun, ketika nafsu makan menurun maka fungsi tubuh pun ikut menurun dan badan akan kurus.
Fonomena stunting yang terjadi di Karawang lebih ke faktor non kesehatan (ekonomi) yaitu kemiskinan. Karawang yang terkenal dengan kota industri tak berbanding lurus dengan pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang tahun 2017, sebanyak 236.840 jiwa atau 10,25 persen dari penduduk Karawang masuk kategori miskin. Jumlah ini tak kunjung menurun sejak lima tahun terakhir.
Pada tahun 2013 angka kemiskinan mencapai 238.573 atau 10,69%, tahun 2014 sebanyak 228.990 atau 10,15%, tahun 2015 sebanyak 235.030 atau 10,37%, tahun 2016 sebanyak 230.600 atau 10,07% dan tahun 2017 meningkat menjadi 236.480 atau 10,25%. (Radar Karawang 14/09/18).

0 Komentar